Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Kader PDIP di Dewan Kolonel untuk Dukung Puan Capres 2024: Johan Budi hingga Trimedya

Inilah daftar kader PDIP yang masuk dalam Dewan Kolonel untuk mendukung Puan Maharani maju sebagai capres 2024.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in SOSOK Kader PDIP di Dewan Kolonel untuk Dukung Puan Capres 2024: Johan Budi hingga Trimedya
Kolase Tribunnews.com
Dari kiri ke kanan: Johan Budi, Puan Maharani, Trimedya Panjaitan. Inilah daftar kader PDIP yang masuk dalam Dewan Kolonel untuk mendukung Puan Maharani maju sebagai capres 2024. Ada Johan Budi hingga Trimedya Panjaitan. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah daftar kader PDI Perjuangan yang masuk dalam wadah Dewan Kolonel.

Dewan Kolonel adalah wadah anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan untuk mendukung Ketua DPR RI, Puan Maharani maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

Adapun tugas Dewan Kolonel tak lain meningkatkan citra Puan Maharani hingga ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing anggota.

Sejumlah elite PDIP yang berkantor di Senayan ikut tergabung dalam kelompok Dewan Kolonel.

Satu di antaranya adalah Johan Budi, anggota DPR RI yang menginisiasi terbentuknya kelompok ini.

Selain Johan Budi, ada juga nama Trimedya Panjaitan, Masinton Pasaribu, hingga Hendrawan Supratikno.

Baca juga: Loyalis Ganjar Pranowo Saingi Dewan Kolonel Puan Maharani, Makin Sengit Menuju Pilpres 2024

Johan Budi menyebutkan, anggota Dewan Kolonel hingga kini berjumlah 12 orang.

Berita Rekomendasi

Selengkapnya, inilah kader PDI Perjuangan di Dewan Kolonel berdasarkan penuturan Johan Budi, merangkum dari berbagai sumber:

1. Johan Budi

Anggota Fraksi Partai Demokrasi-Indonesia Perjuangan (PDIP) Johan Budi saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Anggota Fraksi Partai Demokrasi-Indonesia Perjuangan (PDIP) Johan Budi saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Johan Budi merupakan inisiator dari kelompok Dewan Kolonel yang kini duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI.

Sebelum menjadi legislator, Johan Budi dikenal publik sebagai juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Johan Budi juga pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terkait Dewan Kolonel, Johan Budi mengatakan, usul pembentukan kelompok itu dilontarkannya sejak dua-tiga bulan lalu.

"Jadi gini, di fraksi PDIP, waktu itu, saya lupa 2-3 bulan yang lalu lah."

"Gimana nih kita yang mendukung Mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim," kata Budi dengan maksud tim itu adalah Dewan Kolonel.

Namun demikian, Budi menerangkan, pembentukan Dewan Kolonel tidak ada kaitannya dengan DPP PDIP.

Ia menegaskan, Dewan Kolonel terbentuk merupakan keinginan sekelompok anggota Fraksi PDIP.

Johan Budi mengklaim, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyetujui terbentuknya Dewan Kolonel.

"(Anggotanya) Berkembang. Terus dilaporkan ke Mbak Puan. Mbak Puan setuju," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: Johan Budi Ungkap Dua Alasan Anggota DPR Banyak Tak Lapor LHKPN

2. Trimedya Panjaitan

Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis, (18/7/2019).
Anggota Komisi III dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis, (18/7/2019). (Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Trimedya Panjaitan juga ikut masuk dalam Dewan Kolonel.

Bahkan dalam kelompok itu, Trimedya Panjaitan menjadi koordinatornya.

"Gue jadi koordinator. Jadilah pada saat itu," ujar Trimedya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Trimedya lantas membeberkan apa saja tugas Dewan Kolonel untuk mendukung Puan Maharani.

"Semua dimulai dari Komisi I sampai XI. Apa yang bisa kita lakukan, setiap komisi kita lakukan, di dapil juga," kata Trimedya.

"Kalau bahasanya Pacul (Bambang Wuryanto) kan bagaimana 'mewangikan' Mbak Puan di dapil kita masing-masing," lanjutnya.

Trimedya dikenal sebagai anggota DPR RI dari komisi III dan telah menjadi legislator sejak 2004 hingga kini.

Trimedya juga menjadi pendiri dan pimpinan Law Office Trimedya Panjaitan & Associates.

3. Hendrawan Supratikno

Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno. (Chaerul Umam/Tribunnews.com)

Sosok lain yang ikut menjadi anggota Dewan Kolonel adalah Hendrawan Supratikno.

Saat ini, Hendrawan Supratikno yang berasal dari Dapil Jawa Tengah bertugas di Komisi XI.

Pada periode sebelumnya, ia bertugas di Komisi VI.

Sebelum terjun ke dunia politik, Hendrawan Supratikno menggeluti dunia akademik dan meraih gelar profesor.

Nama Hendrawan Supratikno mulai dikenal publik saat terlibat aktif dalam Panitia Khusus Angket Century akhir 2009.

4. Masinton Pasaribu

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu berpose usai menjadi narasumber pada wawancara khusus dengan Tribun Network di Gedung Tribun, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2022).
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu berpose usai menjadi narasumber pada wawancara khusus dengan Tribun Network di Gedung Tribun, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2022). (Tribunnews/JEPRIMA)

Nama kader PDIP lain yang disebut Johan Budi masuk dalam Dewan Kolonel adalah Masinton Pasaribu.

Masinton Pasaribu merupakan rekan satu komisi Hendrawan Supratikno, yaitu komisi XI.

Masinton Pasaribu bukanlah orang baru di DPR sebab sebelumnya pernah menjadi anggota dewan periode 2014-2019.

Terkait Dewan Kolonel, Masinton menjelaskan kelompok tersebut hanyalah sebutan baginya dan sejumlah anggota fraksi saja.

Ia juga menegaskan, Dewan Kolonel bukanlah organisasi yang terstruktur, melainkan sebutan untuk sejumlah anggota fraksi PDIP yang intens bertemu.

"Dewan Kolonel bukan organisasi terstruktur seperti organisasi ya."

"Itu bukan formal, itu ya teman-teman fraksi (PDIP) anggota ya."

"Kita intens ketemu, mendiskusikan banyak hal," ujarnya, dikutip dari Kompas.tv.

5. Agustina Wilujeng

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti. (Ist/Man (dpr.go.id))

Nama terakhir yang disebut Johan Budi masuk dalam Dewan Kolonel adalah Agustina Wilujeng.

Saat ini, Agustina Wilujeng duduk di komisi X DPR RI dan menjabat sebagai Wakil Ketua.

Sementara di struktur partai, Agustina Wilujeng menjadi Bendahara DPD PDI-P Jateng.

Respons Puan Maharani hingga Megawati

Ketua DPP Partai Demokrasi-Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani saat ditemui awak media di Pondok Pesantren Mahasina, Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (21/9/2022).
Ketua DPP Partai Demokrasi-Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani saat ditemui awak media di Pondok Pesantren Mahasina, Jatiwaringin, Bekasi, Rabu (21/9/2022). (Rizki Sandi Saputra)

Sementara itu, Puan Maharani disebut tidak keberatan adanya Dewan Kolonel yang mendukungnya maju sebagai Capres 2024.

"Ibu Puan menyambut dengan tidak keberatan kok," kata Politikus PDIP Junimart Girsang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2022).

Junimart mengatakan Dewan Kolonel tidak masuk dalam struktural kepengurusan PDIP.

Ia menyebut Dewan Kolonel adalah sebuah komunitas diisi beberapa anggota Fraksi PDIP DPR RI yang dibuat seketika.

Menurut Junimart, Puan mengetahui adanya Dewan Kolonel setelah mendapat laporan dari Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul dan Ketua Fraksi PDIP Utut Adiyanto.

"Bu Puan tidak tahu sama sekali awalnya ini walaupun terakhir dia tahu ya karena penyampaian dari Pak Utut dan atau Pak Pacul kepada Ibu Puan," ucap dia.

Lantas, bagaimana dengan reaksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri?

Diungkapkan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati mengaku terkejut mengetahui terbentuknya Dewan Kolonel.

"Tadi pagi pun, Ibu Mega ketika melihat di running text pada saat saya laporan ke beliau."

"Beliau juga kaget dan kemudian ya akhirnya mendapat penjelasan bahwa tidak ada Dewan Kolonel," kata Hasto, dikutip dari Kompas.com.

Selain dengan Megawati, Hasto juga mengaku telah berbincang dengan Utut Adianto dan Bambang Pacul.
Setelah berbincang, disepakati, Dewan Kolonel hanya bersifat candaan politik.

"(Dewan Kolonel) itu guyonan dalam politik. Mana ada di dalam partai, struktur seperti militer," ujarnya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Fersianus Waku) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas