Sekjen PDIP Minta Pernyataan Ganjar Siap Maju Capres Tak Dijadikan Gimmick Politik
Sekertaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto meminta pernyataan kesiapan Ganjar Pranowo siap maju capres 2024 tak dijadikan gimmick politik.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDIP, Ganjar Pranowo menyatakan siap maju dalam Pilpres 2024.
Sekertaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto meminta pernyataan kesiapan Ganjar itu tak dijadikan gimmick politik.
"Jadi apa yang disampaikan oleh Pak Ganjar jangan kemudian jadi gimmick-gimmick politik," tutur Hasto, dikutip dari tayangan youTube KompasTv, Kamis (20/10/2022).
Menurutnya, jika sudah menjadi tugas partai maka semua kader wajib mengatakan siap.
"Ya karena di dalam berpartai seperti itu semua siap ditugaskan, tetapi untuk presiden dan wapres skala prioritas kali ini adalah membantu Presiden Jokowi dalam persoalan ekonomi dengan turun ke bawah," lanjutnya.
Hasto mengatkan, sudah seharusnya semua kader partai siap diberi tugas terlebih jika tujuannya untuk kemaslahatan bangsa dan negara.
Baca juga: Tegaskan Pilih Anies sebagai Capres, NasDem Sebut Tak Tutup Kemungkinan Ganjar Jadi Cawapres
"Kalau saya lihat dari jawaban Pak Ganjar, setiap kader partai kan jelas nih 'kalau untuk bangsa dan negara, ya semua harus siap," katanya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyatakan siap untuk maju menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam salah satu wawancara dengan televisi swasta.
"Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang kita tidak siap?" kata Ganjar, dilansir Tribunnews Selasa (18/10/2022)
Ganjar kemudian mengatakan bahwa partai politiklah yang akan memutuskan dan mendeklarasikan capres pilihan mereka.
Namun, Ganjar tidak menyebut spesifik PDIP yang notabenenya Ganjar adalah kader partai itu.
"Saya tidak tahu apakah partai cukup percaya dengan saya," pungkas Ganjar.
Pengamat: Secara Moral Ganjar Keluar dari PDIP
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai pernyataan Ganjar dinilai melawan keputusan PDIP.
Sebab, PDIP sudah memberi hak prerogatif kepada Megawati untuk memutuskan capres yang akan diusung.
"Jadi, keputusan Ganjar itu sudah melawan keputusan di PDIP,” kata Jamiluddin Ritonga, Rabu (19/10/2022) dilansir Tribunnews.
"Secara moral Ganjar seharusnya keluar dari PDIP. Sebab keinginan nyapres Ganjar bukanlah keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," lanjutnya.
Jamiluddin mengatakan, Ketua Umum PDIP bisa saja memecat Ganjar lantaran dianggap sudah mendahului keputusannya.
Lebih lanjut ia memandang, pernyataan Ganjar itu disampaikan lantaran kader PDIP tersebut sudah memiliki sinyal bakal diusung oleh partai lain.
Namun, lanjut dia, parpol lain belum bisa mendeklarasikan Ganjar karena secara moral tidak etis karena masih menjadi kader PDIP.
Sebab menurut Jamiluddin, partai lain yang bakal mendukung ganjar menjadi capres menunggu adanya sanksi dari dari PDIP terhadap Ganjar.
Dengan begitu, partai lain itu akan bebas mendeklarasikan Ganjar menjadi capres.
“Karena itu, bisa jadi keputusan Ganjar itu memang pancingan agar dipecat dari PDIP. Kalau pancingan itu berhasil, maka PDIP akan memecat Ganjar sebagai kader,” tuturnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Reza Deni/Naufal Laten)