Momen Komarudin Watubun Umumkan Sanksi ke FX Rudy, Suara Bergetar dan Sebut Teman Perjuangan
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dijatuhi sanksi peringatan keras dan terakhir oleh DPP PDI Perjuangan, Rabu (26/10/2022).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dijatuhi sanksi peringatan keras dan terakhir oleh DPP PDI Perjuangan, Rabu (26/10/2022).
Peringatan keras kepada FX Hadi Rudyatmo (FX Rudy) terkait pernyataannya yang mendukung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.
Atas pernyataannya, FX Rudy pun dipanggil untuk melakukan klarifikasi di Kantor DPP PDIP, Jakarta.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, mengatakan Rudy melanggar keputusan Kongres V PDIP.
"Tapi di ruangan ini saya sampaikan, kita menjatuhkan sanksi supaya kader-kader merasa adil dari Sabang sampai Merauke."
"Setelah dilakukan klarifikasi tadi, saudara (FX Rudy) dinyatakan melanggar keputusan kongres yang telah diputuskan, bahwa semua menyangkut capres dan cawapres adalah kewenangan Ibu Megawati Soekarnoputri," ucapnya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Profil FX Rudy yang Disanksi Peringatan Keras dan Terakhir oleh PDIP Soal Dukung Ganjar Jadi Capres
Dalam momen pengumuman sanksi terhadap Rudy tersebut, Komarudin terlihat berkaca-kaca.
Suaranya bergetar ketika menyampaikan sanksi peringatan keras terhadap Rudy.
Komarudin menyebut, Rudy merupakan teman seperjuangannya yang juga kader senior di PDIP.
"Pemeriksaan terhadap Pak Rudy memang agak lama, sebagai kader senior dan Pak Rudy sebagai teman seperjuangan, tapi dalam posisi ini saya harus tegas dan saya tidak pandang bulu."
"Anda adalah teman perjuangan saya, bagian dari sejarah partai," ungkap Komarudin dalam konferensi pers hari ini.
Lantas, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan alasan suara Ketua Ketua DPP PDI Perjuangan sampai bergetar ketika mengumumkan sanksi untuk Rudy.
"Pak Komar sampai tergetar, karena mengingat perjalanan yang panjang, tetapi disiplin harus ditegakkan di dalam partai," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menerima keputusan sanksi yang diberikan untuknya.
Rudy akan bertanggung jawab terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai kader PDIP.
"Pada prinsipnya, saya sebagai kader senior partai mempunyai prinsip sikap dan komitmen kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri."
"Sehingga sanksi keras kepada saya, saya terima dengan penuh tanggung jawab," ucapnya.
Diketahui, pemeriksaan terhadap FX Hadi Rudyatmo kurang lebih berjalan selama 1,5 jam.
Setelah dilakukan klarifikasi, FX Hadi Rudyatmo diberikan sanksi peringatan keras dan terakhir.
Kemudian, Ketua Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun menyerahkan surat keputusan terkait sanksi tersebut kepada Rudy.
Sebagai informasi, sebelumnya FX Rudy menyebut, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, "laku" untuk Pilpres 2024.
Pasalnya, menurutnya, sejumlah partai telah menyatakan dukungannya kepada Ganjar sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024, seperti Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Artinya, kader PDIP 'laku dijual'. Ganjar dicalonkan berarti kader itu bagus kan. Bukan hanya bagi internal (PDIP) saja, eksternal juga, ada PAN juga," kata Rudy, Selasa (18/10/2022), dilansir Tribunnews.com.
Baca juga: FX Rudy Disanksi Peringatan Keras Terakhir oleh PDIP, Dinilai Melanggar Dukung Ganjar Pranowo Capres
Rudy mengatakan, dukungan dari partai lain tidak seharusnya diartikan sebagai pembajakan kader PDIP.
Dikatakan, hal itu justru menunjukkan bahwa kinerja Ganjar dinilai baik.
"Bukan membajak, kita realistis saja. Saya senang ada kader yang dipinang. Banyak yang mendukung berarti baik kan," kata Rudy.
Meski begitu, Rudy menyatakan, akan tetap menunggu putusan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum perihal capres PDIP.
"Saya dukung. Kader mendukung kader kan sah, tapi semua manut (nurut) Ketum (Megawati Soekarnoputri). Saya mendukung satu juta persen," ucap Rudy.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Reza Deni, Kompas.tv)
Simak berita lainnya terkait Bursa Capres