Sekjen PDIP Sampaikan Pesan Jokowi soal Capres-Cawapres: Beliau Berpesan Jangan Lama-lama
Sekjen PDIP Hasto mengatakan Jokowi pasti paham bahwa menentukan nama pemimpin tidak mudah.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali mengutip pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada partainya soal capres dan cawapres.
"Nah persoalan capres-cawapres itu nanti tiba momentumnya dan Pak Jokowi pun berpesan jangan lama-lama, maksudnya jangan mendekati Oktober, ketika pendaftaran itu mau dilakukan tafsirnya kan seperti itu," kata Hasto kepada wartawan, Kamis (27/10/2022).
Hasto mengatakan Jokowi pasti paham bahwa menentukan nama pemimpin tidak mudah.
"Presiden Jokowi kan juga sama-sama, punya pemahaman yang sama bahwa tanggung jawab pemimpin itu berat. Itu yang menjadi prioritas kami. Jadi jangan sembrono kata Pak Komar," tandasnya.
Baca juga: Elektabilitas PDIP Turun Setelah Nasdem Umumkan Anies Baswedan Sebagai Capres
Diketahui, pencalonan presiden dan wakil presiden digelar pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Sementara masa kampanye dimulai dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta Parpol untuk tidak sembrono dalam memilih Capres dan Cawapres.
Presiden menyinggung hal tersebut di depan para pimpinan Parpol diantaranya Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Plt Ketua Umum PPP Mardiyono, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi, dan lainnya.
Presiden Jokowi menganalogikan posisi Presiden seperti Pilot pesawat terbang yang membawa banyak penumpang. Pilpres kata Presiden ibarat memilih Pilot dan co-pilot.
Presiden mengatakan dirinya memberikan gambaran bahwa dalam memilih calon Presiden 2024 harus hati-hati. Pasalnya Capres yang terpilih nanti akan menahkodai 273 juta rakyat Indonesia.
“Sayakan hanya memberikan sebuah gambaran bahwa siapa pun capres cawapres itu memang harus hati-hati, karena menakhodai 273 juta rakyat Indonesia,” kata Presiden.
Penentuan Capres yang akan diusung kata Jokowi harus dengan kalkulasi yang rinci. Sehingga Capres yang diusung untuk dipilih rakyat Indonesia nantinya adalah calon yang tepat.
“Sehingga sekali lagi, dalam penentuan capres cawapres tadi saya sampaikan hati-hati dengan kalkukasi yang detail, tidak sembrono,” katanya.