Pengamat Menilai PKS Terkesan tidak Tergoda Untuk Hengkang dari Koalisi NasDem-Demokrat
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai PKS terkesan tidak tergoda untuk hengkang dari koalisi NasDem dan Demokrat.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diisukan akan bergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Diketahui, saat ini koalisi KIR terdiri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra.
Menanggapi isu tersebut, Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai PKS terkesan tidak tergoda untuk hengkang dari koalisi NasDem dan Demokrat.
"Ada kesan PKS itu tak tergoda apapun untuk diajak hengkang dari koalisi NasDem dan Demokrat. Sekalipun PKS tak dapat apapun, tapi iman politik PKS seakan tak berubah ke kubu lain," kata Adi Prayitno, saat dihubungi, Senin (7/11/2022).
Lebih lanjut, menurut Adi, terdapat kesan di publik bahwa PKS juga tutup mata dengan koalisi lain.
"PKS tutup mata dengan koalisi lain. Tak peduli tawarannya apa. Itu kesan yang ditangkap publik," jelasnya.
Baca juga: Deklarasi Koalisi Perubahan 10 November 2022 Diundur, PKS: Pembahasan Tim Kecil Belum Tuntas
Adi kemudian menyoroti sesuatu yang menjadi latar belakang sikap yang diambil PKS sehingga menimbulkan kesan tersebut di publik.
Sebab, menurutnya, politik bagi publik hanya soal untung rugi, bukan hal lain seperti yang dilakukan PKS.
"Entah apa yang diyakini PKS soal sikap politiknya semacam ini. Karena bagi publik, politik itu soal untung rugi, bukan urusan yang lain," tutur Adi.
Sebelumnya, Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno angkat bicara terkait PKS yang diisukan akan bergabung dengan koalisi PKB dan Gerindra.
Adi mengatakan, segala keputusan tergantung bagaimana PKS menganggap koalisinya dengan partai NasDem dan Demokrat.
"Semua tergantung PKS," kata Adi Prayitno, saat dihubungi, Senin (7/11/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, jika PKS menilai koalisinya dengan NasDem dan Demokrat adalah harga mati, tentu mereka akan tetap solid.
"Kalau PKS menganggap koalisi dengan NasDem dan Demokrat harga mati, maka sekuat apapun godaan politik, PKS tetap solid," tutur Adi.
Sebaliknya, jika PKS menganggap koalisinya dengan NasDem dan Demokrat bukan harga mati. Adi menilai, PKS bisa saja bergabung dengan koalisi PKB dan Gerindra.
"Tapi, sebaliknya kalau PKS menganggap koalisi dengan NasDem dan Demokrat masih negoisable (dapat dinegosiasi), tak harga mati. PKS bisa hijrah ke koalisi Gerindra-PKB," ujarnya.