Plt Ketua Umum PPP Belum Dengar PKS dan Demokrat Tolak Ajakan Gabung KIB
Plt. Ketua Umum PPP Mardiono mengaku belum mendengar soal PKS dan Partai Demokrat menolak gabung dengan KIB.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) melempar sinyal akan ada partai politik yang bergabung, tetapi soal partai mana saja, KIB belum secara eksplisit menyampaikan.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan soal kode warna partai yang disebut-sebut siap bergabung.
Airlangga Hartarto merujuk warna-warna yang ada di Al Rihla, yakni nama bola yang digunakan pada Piala Duni 2022 di Qatar.
Kedua, warna yang identik dengan pakaian yang kerap digunakan Presiden Jokowi.
Sementara itu, Plt. Ketua Umum PPP Mardiono juga bungkam mengenai partai yang akan gabung.
Ia tidak membenarkan partai-partai yang ditafsirkan awak media terkait kode yang disampaikan Airlangga Hartarto.
Termasuk saat ditanya apakah PDI Perjuangan menjadi salah satu partai yang dimaksud atau tidak.
Mardiono mempersilakan kode itu ditafsirkan sendiri.
"Iya silakan," ujar Mardiono usai pertemuan KIB di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022) malam.
Kemudian, ketika ditanya mengenai informasi PKS dan Partai Demokrat menolak gabung KIB, Mardiono mengatakan belum mendengar kedua partai tersebut menolak bergabung.
"Saya belum pernah mendengar penolakan itu. Jadi kami masih punya harapan dari partai lain bergabung," kata Mardiono.
Baca juga: Survei Ini Sebut Elektabilitas Golkar Tetap Naik Meski Tanpa Peran KIB
Airlangga Hartarto juga ogah blak-blakan mengenai partai mana yang segera bergabung dengan KIB
"Kode dulu, semua. Kalau sudah deal baru kita (umumkan)," kata Airlangga di Menteng usai pertemuan KIB, Rabu (30/11/2022).
Airlangga tetap tidak memberikan jawaban ketika ditanya wartawan untuk menyebut terang-terangan partai yang dimaksud. I
a hanya mempersilakan publik untuk mentafsirkam sendiri tentang kode warna prtai yang sudah ia sampaikan.
"Itu terjemahin sendiri," kata Airlangga.
Simak juga video talkshow terkait isu keterwakilan perempuan dalam politik di bawah ini: