Survei Indikator Politik: Elektabilitas Ganjar Selalu Teratas dalam Berbagai Simulasi Capres 2024
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukan Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi sebagai Capres dalam berbagai simulasi
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukan Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden (capres) dalam berbagai simulasi.
Hal tersebut diugkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis hasil survei bertajuk 'Pacuan Kuda Elektabilitas Bakal Capres dan Peta Kekuatan Elektoral Partai Pasca-Deklarasi', Kamis (12/1/2022).
Burhanuddin Muhtadi mengatakan survei ini mengekplorasi tingkat dukungan para tokoh yang dipandang layak untuk maju menjadi presiden melalui dua format, yakni simulasi secara semi terbuka dan tertutup.
"Cara pertama ditujukan untuk melihat sebaran dukungan secara lebih luas dengan menampilkan banyak nama, dan cara kedua untuk melihat perpindahan suara dari satu kandidat ke kandidat yang lain," kata Burhanuddin dalam rilis surveinya secara virtual, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Survei Indikator Politik: Deklarasi Anies Capres Ditolak Sebagian Pemilih NasDem di Indonesia Timur
Burhanuddin menyebut cara kedua ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan kandidat tertentu dalam menarik suara dari kandidat lain.
Ia menuturkan dalam simulasi 33 nama semi terbuka, Ganjar paling banyak dipilih responden, yakni 25,9 persen.
Setelah Ganjar, disusul Anies Baswedan sebanyak 23,6 persen dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 16,1 persen.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Nyalip Prabowo, Dukungan Anies Capres Meningkat
Selanjutnya, ada Ridwan Kamil dengan elektabilitas 7,8 persen dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,9 persen.
Kemudian dalam simulasi 19 nama, elektabilitas Ganjar Pranowo tetap berada di peringkat pertama dengan raihan 27,0 persen.
Disusul Anies 23,7 persen, dan Prabowo 16,3 persen, dan Ridwan Kamil 8,6 persen, dan AHY 4,3 persen.
"Nama-nama lain lebih rendah dan yang belum menjawab 9,2 persen. Pada simulasi semi terbuka 19 nama tidak ditemukan perubahan urutan perolehan dan rata-rata mengalami kenaikan suara tetapi hanya sedikit," ucap Burhanuddin.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Mayoritas Publik Pilih Erick Thohir Jadi Ketua Umum PSSI
Begitu juga dalam simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo tetap paling banyak dipilih, yakni 27,2 persen.
Kemudian disusul Anies 23,9 persen, Prabowo 17,8 persen, Ridwan Kamil 8,9 persen, dan AHY 4,5 persen.
"Urutan lima teratas tetap tidak berubah dan masing-masing meningkat secara tidak signifikan," katanya.
Selanjutnya, Burhanuddin menerangkan pada simulasi 7 nama, Ganjar kembali menempati elektabilitas tertinggi dengan angka 30,8 persen.
Kemudian disusul Anies Baswedan 28,6 persen, dan Prabowo 20,5 persen.
Lalu, pada simulasi 3 nama posisi Ganjar tetap teratas, yakni 33,9 persen, disusul
Anies 32,2 persen, dan Prabowo 23,9 persen.
Berdasarkan sejumlah simulasi tersebut dapat disimpulkan jika pemilihan presiden diadakan ketika survei dilakukan, Ganjar Pranowo selalu unggul dalam berbagai simulasi dukungan capres.
Sebagai informasi, survei tatap muka secara nasional ini digelar sejak 30 Oktober hingga 5 November 2022.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error-MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.