TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Ade Reza Hariyadi mendorong PAN dan PPP untuk mengusung Menteri BUMN Erick Thohir di pemilihan presiden (pilpres) 2024 sebagai calon wakil presiden (cawapres). 

Dia mengatakan hal tersebut termasuk langkah strategis mengingat di PAN dan PPP belum ada figur yang kuat untuk dicalonkan dalam kontestasi demokrasi mendatang.

“Potensi itu terbuka, karena dua partai tidak punya figur internal yang mereka promosikan hingga hari ini,” terang Ade.

Ia menegaskan dalam berbagai survei terakhir elektabilitas petinggi partai belum ada yang memasuki peringkat teratas. 

Terpantau hanya Prabowo Subianto saja yang merupakan Ketum Partai Gerindra yang memiliki elektabilitas potensial untuk berlaga di pesta demokrasi mendatang.

Sedangkan para petinggi PAN dan PPP belum terekam oleh lembaga survei memiliki elektabilitas yang potensial. 

“Kalau diuji publik terkait elektabilitas mungkin tidak akan terlalu signifikan,” ujar Ade. 

Berbeda dengan Erick Thohir di mana memiliki elektabilitas potensial sebagai cawapres dari temuan berbagai lembaga survei.

Bahkan Erick Thohir terekam dalam hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menempati posisi atas nama-nama cawapres. 

Demikian pula dengan hasil polling yang terus dilakukan oleh program The Matchmaker detikcom, Eks Presiden Inter Milan tersebut merupakan cawapres favorit pilihan masyarakat.

Di mana Erick Thohir mendapatkan hasil vote sebesar 2.018 dan berhasil mengalahkan Ridwan Kamil serta Agus Harimurti Yudhoyono. 

Di samping itu, Erick Thohir juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan PAN dan PPP.

Terekam dalam berbagai media para petinggi dua partai tersebut menyatakan dukungan agar menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi agar maju sebagai cawapres.

“Pak Erick Thohir saya kira punya kans yang cukup besar,” pungkas Ade.