Eks Sekjen Partai NasDem Jawab Isu KIB Gabung NasDem, Sebut Tak Masuk Akal
Eks Sekjen Partai NasDem, Patrice Rio Capella, mengatakan pertemuan Golkar-NasDem adalah lanjutan dari pertemuan Surya Paloh dengan Presiden.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Eks Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Patrice Rio Capella, menjelaskan pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem, Surya Palo,h dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, baru-baru ini, tidak untuk membahas sesuatu yang khusus.
Ia menyebut pertemuan kedua belah pihak ini bukan hal yang luar biasa.
Lebih lanjut, kata Rio, pertemuan ini adalah pertemuan lanjutan dari pertemuan Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya.
"Pertemuan ini bukan sesuatu pertemuan yang mewah atau luar biasa."
"Yang penting sebenarnya bukan pada pertemuannya, namun pesan dari pesan pertemuan ini."
"Pertemuan ini adalah lanjutan dari kegelisahan pertemuan di London, jadi pertemuan ini bukan pangkal awal dari sebuah persoalan."
Baca juga: Pengamat Nilai Pertemuan Elite Golkar dan NasDem Hanya Reuni, Tidak Ada Kejutan
"Jadi menurut saya itu pertemuan adalah kelanjutan dari pertemuan sebelumnya antara NasDem dengan Presiden," jelas Rio saat hadir dalam siniar Akbar Faizal Uncensored, dikutip dari YouTube Akbar Faisal, Sabtu (4/2/2023).
Menurut Rio, adanya isu Golkar bergabung ke NasDem adalah sesuatu yang tak masuk akal.
"Jadi pernyataan KIB bergabung dengan NasDem itu menurut saya pernyataan yang bodoh."
"Golkar itu lebih besar daripada NasDem, juga lebih duluan mendeklarasikan koalisinya," tegas Rio.
Sementara itu, Rio menduga pihak yang saat ini merasa bingung adalah Partai Demokrat dan PKS.
"Ini yang buat membingungkan Partai Demokrat dan PKS, bagi mereka ini kok zig-zag," jelas Rio.
Hal serupa juga ditekankan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Erwin Aksa.
Pihaknya menjelaskan pembahasan pertemuan keduanya ini tak lain untuk mengejutkan publik.
Meski demikian, Erwin enggan menjelaskan secara detail alasan pertemuan tersebut terjadi.
Hanya saja, kata Erwin, Surya Paloh dan Airlangga sama-sama ingin melepas rindu.
Sebagaimana dijelaskan Erwin, Surya Paloh sebelumnya lahir dan besar bersama Partai Golkar.
"Saya kira yang pertama ini kunjungan balasan, karena tempo hari kan Ketua Umum Partai Golkar mengatakan bahwa ada kejutan di Rabu Pon."
"Saya malam-malam dapat WA untuk hadir menyambut Ketua Partai NasDem, Bang Surya Paloh."
"Saya kira ini pertama kali Pak Surya datang ke kantor Golkar setelah kantor Golkar memiliki kantor baru yang sudah direnovasi."
"Pembicaraannya saya kira seputar kemesraan dan kerinduan Bang Surya terhadap Partai Golkar."
Baca juga: Pengamat Tak Yakin NasDem akan Terus Mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024
"Karena Bang Surya kan dibesarkan di Partai Golkar dari umur 16 tahun, beliau dulu hampir menjadi Ketua AMPI dan saya kira banyak kenangan yang luar biasa bagi Bang Surya dengan Partai Golkar," jelas Erwin.
Soal isu Partai NasDem akan meninggalkan Anies Baswedan, Erwin tak bisa membeberkannya.
Menurutnya, di dunia politik, banyak sekali hal-hal yang mengejutkan.
"Kalau yang saya tangkap itu saling mengejutkan satu sama lain kira-kira begitu."
"Golkar kan pertama kali mendeklarasikan yang namanya Koalisi Indonesia Bersatu."
"Sama juga barangkali respons Bang Surya ingin mengejutkan dunia politik dengan mendeklarasikan Anies Baswedan."
"Jadi ya intinya ya sama-sama saling mengejutkan," jelas Erwin.
Baca juga: NasDem Klaim Kinerja Menterinya di Kabinet Jokowi Bagus, Tidak Etis Partai Koalisi Mengkritik
Lebih lanjut, Golkar saat ini tetap mengedepankan narasi persatuan dan pembangunan perekonomian.
Tentunya dua narasi ini akan menciptakan kesejahteraan, kemudian menghadirkan perubahan.
"Narasi kita adalah narasi persatuan dan yang kedua narasi kita kan narasi membangun perekonomian, membangun kesejahteraan."
"Menurut saya, perubahan itu selalu terjadi di Panca Bhakti, Golkar pun juga selalu berbicara tentang perubahan."
"Jadi perubahan itu selalu ada, tetapi kalau yang berbicara perubahan apa yang mau berubah, kita berbicara koalisi berkelanjutan."
"Yakni melanjutkan apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi dan juga tentunya presiden sebelumnya tetapi juga berkelanjutan nanti ke depan," jelas Erwin.
Sehingga secara tersirat, Erwin tak membenarkan bahwa pertemuan kedua belah pihak adalah untuk melepaskan Anies Baswedan, capres pilihan NasDem.
Seperti diketahui, Surya Paloh datang berkunjung ke Kantor Golkar di Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat untuk bertemu Airlangga Hartarto, Rabu (1/2/2023).
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)