Isu Utang Rp50 M ke Sandi Dinilai jadi Serangan Politik, Saran Pengamat untuk Anies: Lebih Baik Diam
Berikut pendapat pengamat soal isu Anies Baswedan utang Rp 50 miliar ke Sandiaga Uno. Pengamat sarankan Anies untuk diam dan fokus kerja politik.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Bawono Kumoro memberikan pandangannya perihal isu Anies Baswedan utang Rp 50 miliar ke Sandiaga Uno untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.
Bawono mengaku, merasa heran dalam dua minggu terakhir sejumlah pihak beramai-ramai membuka rahasia terkait Anies.
Seperti Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa, soal utang Anies ke Sandi dan perjanjian politik di Pilkada DKI lima tahun lalu antara Anies dengan Prabowo Subianto.
Bawono mengatakan, meskipun tidak mengungkap secara jelas apa isi perjanjian, tapi sejumlah pihak menduga isi perjanjian adalah larangan bagi Anies untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) apabila Prabowo masih maju juga di Pilpres.
"Apakah lontaran dari Erwin Aksa dan Sandiaga Uno ini merupakan bagian dari desain untuk mulai melakukan serangan politik terbuka terhadap mantan gubernur DKI Jakarta itu?"
"Boleh jadi hal itu merupakan bagian dari cara untuk mendelegitimasi Anies Baswedan secara etik di mata publik," beber Bawono kepada Tribunnews.com, Senin (6/2/2023).
Baca juga: Profil Erwin Aksa yang Sebut Anies Baswedan Punya Utang Rp50 M pada Sandiaga Uno
"Apalagi selama ini Anies Baswedan juga dikenal sebagai pribadi sangat mengedepankan kesantunan dalam bersikap dan berpolitik," tambah Peneliti Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia itu.
Bawono kemudian memberikan saran untuk Anies di tengah pusaran isu yang menerpa dirinya.
Anies diminta diam tak menanggapi isu tersebut dan lebih baik melakukan kerja politik dalam rangka mempersiapkan Pilpres 2024 mendatang.
Terlebih Anies sudah dipastikan mendapatkan tiket jadi bakal calon presiden setelah mendapatkan dukungan dari Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
"Anies lebih baik diam dan tetap berfokus untuk terus melakukan safari politik mengunjungi daerah-daerah di Indonesia."
"Beban pembuktian isu yang beredar terletak pada pihak-pihak mengungkap hal tersebut," imbuh Bawono.
Bawono dalam kesempatannya juga menguraikan alasan Anies mendapatkan serangan politik jelang Pilpres 2024.
Menurutnya, Anies merupakan sosok yang potensial dan sangat diperhitungkan oleh para kompetitornya.
"Tentu saja serangan politik massif terhadap seorang kandidat secara tidak langsung memberikan pesan bila kandidat itu merupakan kandidat potensial sangat diperhitungkan oleh kompetitor dia."
"Sebagaimana pernah juga dialami oleh Joko Widodo saat kali pertama mencalonkan diri pada tahun 2014 lalu," tandas Bawono.
Baca juga: Anies Baswedan - AHY Mesra Nonton Konser Dewa 19 saat Nama Anies Disebut Masih Utang ke Sandiaga Uno
Isu Anies utang ke Sandiaga Uno
Isu ini menjadi bahan perbincangan publik setelah diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa.
Erwin membeberkan, ada perjanjian politik antara Anies dengan Sandiaga Uno dan Prabowo.
Salah satu poinnya soal kebutuhan logistik yang diperlukan Anies untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2017 silam.
"Waktu itu (Pilkada DKI 2017) logistik susah, yang punya logistik kan Sandi. Sandi punya banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya."
"Jadi ada perjanjian satu lagi, yang saya kira ada di Pak Rikrik itu," ungkap Erwin.
Berangkat dari hal tersebut, kata Erwin, Sandiaga Uno kemudian memberikan pinjaman kepada Anies Baswedan.
Saat ditanya Akbar Faisal mengenai nominalnya, Erwin memperkirakan Sandi memberi pinjaman Rp50 miliar kepada Anies.
"Intinya kalau tidak salah itu perjanjian utang piutang barangkali. Ya pasti yang punya duit memberi utang pada yang tidak punya duit," ungkapnya.
"Kira-kira begitu, ini yang punya likuiditas itu Pak Sandi, kemudian memberi pinjaman pada Pak Anies."
"Pada waktu itu putaran pertama, lagi tertatih-tatih juga kan. Kira-kira begitu, itu yang saya lihat, ada di Pak Rikrik itu. Nilainya apa ya, Rp50 miliar barangkali," sambungnya.
Ketika ditanya Akbar Faizal, apakah Anies Baswedan sudah melunasi utangnya pada Sandi, Erwin meragukannya.
"Saya kira belum barangkali ya," jawab Erwin.
Baca juga: Isu Reshuffle Padam, Kini Surya Paloh Disebut Salah Perhitungan Deklarasikan Anies Jadi Capres
Anies Baswedan bungkam
Anies sempat dimintai keterangannya perihal isu perjanjian yang menyangkut dirinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pertanyaan tersebut didapatnya saat mengunjungi Kota Bima pada Selasa (31/1/2023) lalu.
Dilansir TribunLombok.com, saat ditanya soal perjanjian dengan Prabowo, Anies yang mengenakan baju tenun Bima, hanya menebar senyuman.
Setelah itu, Anies Baswedan tetap tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait perjanjian tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memilih menjawab pertanyaan lain, yang dilempar lagi oleh wartawan lain.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Pravitri Retno W)(TribunLombok.com/Atina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.