Viva Yoga Heran Hasil Survei LSI Denny JA Kerap Sebut PAN Tak Lolos ke Parlemen
Seperti diketahui dalam rilis tersebut, elektabilitas PAN disebut hanya 1,9 persen sehingga terancam tak lolos ambang batas pencalonan parlemen atau p
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Hasanudin Aco
Dihubungi terpisah, Sekjen PAN Eddy Soeparno mempertanyakan hasil survei tersebut.
Sebab kata dia, faktanya dari pemilu ke pemilu PAN selalu lolos parlemen meski hasil survei kerap menyajikan bahwa PAN tak lolos parlemen.
“Misalnya PAN kok salah mulu, ya perlu dievaluasi juga, kok mereka bisa melakukan itu, kesalahan dan berulang-ulang, tetapi tetap saja ditampilkan hasil survei itu,” tuturnya.
Eddy pun mengimbau kepada masyarkat afar dapat berpikir jernih dalam menyikapi hasil survei terkait partai politik.
Selain data yang disajikan, sambung dia, publik perlu menelaah lebih jauh terkait profil dari lembaga survei yang menyelenggarakan jajak pendapat kepada masyarakat.
“Kami juga imbau kepada masyarakat untuk lebih jelih dan teliti ketika menelaah kajian terhadap survei, dengan melihat juga rekam jejak survei terhadap survei-survei tertentu yang mereka lakukan,” kata Eddy.
Diberitakan sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkait tingkat elektabilitas partai politik.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan dalam survei kali ini terdapat 4 kategori partai politik, yakni partai besar, menengah, kecil dan nol koma.
Untuk kategori partai besar ditempati tiga partai dengan angka elektabilitas tertinggi. Ada PDI Perjuangan dengan 22,7 persen, Partai Golkar 13,8 persen dan Gerindra 11,2 persen.
“Dari 18 partai yang ada yang siap kontestasi di 2024, hanya 3 partai yang masuk kategori partai besar, PDIP, Golkar dan Gerindra,” kata Ardian Sopa dalam rilis LSI Denny JA secara virtual, Selasa (7/2/2023).
Kemudian pada kategori menengah terdapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan angka elektabilitas 8,0 persen, Partai Demokrat 5,0 persen dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,9 persen serta Partai Nasdem 4,4 persen.
Ardian menjelaskan bahwa partai kategori menengah ini berdasarkan angka elektabilitas pada rentang 4 hingga 10 persen.
Sementara untuk klasmen selanjutnya, yakni partai kecil yang memiliki angka elektsbilitas pada rentang 1-4 persen.
Kategori ini dipimpin oleh Partai Perindo dengan angka 2,8 persen. Namun di posisi selanjutnya justru diisi oleh parpol yang saat ini berada di parlemen, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan masing-masing angka 1,9 persen dan 2,1 persen.
“Jadi secara dukungan, 3 partai ini Perindo, PPP dan PAN berada di kategorisasi partai kecil,” tuturnya.
“Sehingga sebenarnya per survei ini dilakukan mereka belom lolos melewati parlementary treshold 4 persen,” lanjut Sopa.