PAN Nilai Kenaikan Elektabilitas Erick Thohir sebagai Cawapres Tak Bisa Dipisahkan dari Kinerja BUMN
Survei menemukan bahwa publik yang menyukai Menteri Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (Cawapres) terus mengalami peningkatan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PAN Intan Fauzi menyatakan jika hasil survei terkait elektabilitas terhadap calon wakil presiden (cawapres) mengerucut kepada nama Erick Thohir adalah sesuai dengan preferensi publik.
Apalagi nama Erick Thohir menunjukkan perubahan paling positif ketimbang nama-nama lainnya.
Pernyataan itu sejalan dengan hasil terbaru dari survei Indikator Politik Indonesia.
Di mana hasil surveinya menemukan kecenderungan naiknya elektabilitas nama Erick Thohir stabil pada berbagai pola survei sebagai 'Tokoh yang Paling Pantas Sebagai Calon Wakil Presiden'.
Baca juga: Erick Thohir Masuk Kandidat Cawapres Teratas versi 2 Lembaga Survei, PBNU Apresiasi & Doakan Terbaik
Survei Indikator Politik Indonesia juga menemukan bahwa publik yang menyukai Menteri Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (Cawapres) terus mengalami peningkatan.
Bahkan, peningkatannya jauh lebih tajam dibandingkan empat cawapres lain yang disurvei oleh lembaga itu.
"Pengalamannya Pak Erik sangat kaya, berbagai penugasan kepadanya diselesaikan dengan sangat baik, dari Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 yang berjalan sukses, kemudian dipercaya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi dan Ma'ruf Amin, dsb. Berbagai jejak rekamnya menempatkan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai kandidat cawapres potensial di Pilpres 2024," kata Intan Fauzi, kepada wartawan Selasa (27/3/2023).
Menurutnya, Erick Thohir yang saat ini dipercaya sebagai Menteri BUMN semakin menahbiskan 'cerita' kesuksesannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan Presiden Jokowi.
Selama memimpin BUMN, lanjut Intan, Menteri BUMN Erick Thohir juga melaksanakan sejumlah terobosan melalui kebijakan konkret yang konsisten dan dampaknya sangat dirasakan masyarakat.
Terutama dari sektor penguatan ekonomi.
"Kalau tidak memiliki rekam jejak yang mumpuni, mereka yang ditempatkan di BUMN akan kesulitan menerjemahkan dan mengeksekusi apa yang dimaui Presiden Jokowi. Dan itu tidak berlaku pada Menteri Erick," ucap Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) itu.
Baca juga: Posisi Cawapres Erick Thohir Semakin Menguat Karena Didukung Jokowi
Rekam jejak dimaksud, lanjut dia, adalah aktivitasnya sebagai pelaku usaha nasional membuat kompetensi kepemimpinannya semakin kuat.
Berkat kepemimpinannya, Kementerian BUMN tercatat berhasil membuat laba pendapatan BUMN semakin meningkat pesat.
Intan Fauzi, Anggota Komisi VI DPR RI itu menyebut kebijakan Kementerian BUMN yang menjadi mitra komisinya sangat dirasakan masyarakat.
Dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), program kerakyatan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Mekaar, Makmur, Sembrani Fund, Merah Putih Fund, Rumah BUMN sampai dengan PaDi BUMN semua berjalan sesuai dengan harapan orang banyak.
"Kenaikan elektabilitas Erick Thohir ini tentu tidak bisa dipisahkan dari kinerjanya selama ini," pungkas Intan Fauzi.
Nama Erick Thohir Tertinggi
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan hasil survei di Jakarta, Minggu (26/3/2023) lalu menemukan kecenderungan naiknya elektabilitas nama Erick Thohir stabil pada berbagai pola survei Tokoh yang Paling Pantas Sebagai Calon Wakil Presiden, baik pada posisi 18 nama, 9 nama, 7 nama, maupun 5 nama.
Pada pola 18 nama, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 8,8 persen pada Desember 2022 menjadi 12,9 persen pada Februari 2023.
Demikian juga dengan pola survei 9 nama, elektabilitas Erick Thohir pun meningkat dari 10,3 persen pada Desember 2022 menjadi 14,5% pada Februari 2023.
Baca juga: Respons Pihak Anies Baswedan soal Jusuf Kalla Setor Nama untuk Posisi Cawapres
Sementara pada simulasi 7 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 19,6% pada Desember 2022 menjadi 21,3%.
Begitu pula dengan simulasi 5 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thoir melonjak dari 12,9% pada November 2022 dan 13,2% pada Desember 2022 menjadi 17,4% pada Februari 2023.
Burhanuddin menyebutkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menurun dibandingkan dengan elektabilitas Erick Thohir.
Pada simulasi 5 nama, elektabilitas Ridwan Kamil menurun dari 25,2% pada November 2022 dan 25,9% pada Desember 2022 menjadi 22,0% pada Februari 2023.
"Di antara lima nama cawapres, perubahan terjadi terutama pada Ridwan Kamil dan Erick Thohir yang menunjukkan pola terbalik. Pada saat elektabilitas Ridwan Kamil menurun signifikan kedipilihan Erick Thohir justru meningkat tajam," ungkapnya.
Kelima nama yang masuk pada simulasi 5 nama tersebut adalah Ridwan Kamil, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Khofifah Indah Parawansa, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Survei terbaru Indikator Politik tersebut melibatkan sebanyak 1.220 orang pada Februari dan periode 12-18 Maret 2023 jumlah sampel sebanyak 800 orang.
Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% (Februari) dan ±3.5% (Maret) pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.