Tokoh Muda NU Sebut Ganjar Sosok Capres Nasionalis yang dekat dengan Kiai dan Santri
Tokoh Muda Nahdlatul Ulama merespons positif dukungan partai-partai, khususnya partai Islam dalam mendukung dan mengusung Ganjar sebagai capres
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Erik S
aporan Wartawan Tribunnews, Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dukungan PPP ini menjadi dukungan ke-4 dari partai politik bagi Ganjar Pranowo.
Baca juga: Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP: Ganjar Pranowo Sosok Tepat Melanjutkan Pembangunan Jokowi
Sebelumnya dukungan untuk Ganjar diumumkan secara resmi oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pada 21 April.
Kemudian disusul Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Osman Sapta Odang (OSO) pada hari berikutnya, 22 April.
Selain dukungan dari PDIP, Hanura dan PPP, sejatinya Ganjar juga telah didukung oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai capres pada Oktober tahun lalu.
Ganjar disandingkan dengan Yenny Wahid, Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai Calon Wakil Presiden untuk Pilpres tahun 2024.
Namun, dukungan dari PSI pada saat itu mendapat resistensi dari PDIP karena dianggap menyalahi etika politik.
Baca juga: Golkar Digadang Akan Gabung ke KKIR usai PPP Usung Ganjar Sebagai Capres, KIB Bubar Jalan?
Menanggapi hal tersebut, Witjaksono selaku salah satu Tokoh Muda Nahdlatul Ulama (NU) merespons positif dukungan partai-partai, khususnya partai Islam dalam mendukung dan mengusung Ganjar sebagai capres di 2024.
“Mas Ganjar secara kapabilitas dan kualitas telah layak untuk dicalonkan sebagai Presiden RI selanjutnya, hasil survei beberapa lembaga yang kredibel juga secara rutin menunjukkan Mas Ganjar ada di puncak. Jadi dukungan dari partai sebagai tiket utama untuk menjadi bakal calon presiden sebenarnya tinggal menunggu waktu yang tepat saja," ujar Witjaksono.
“Pengumuman secara resmi oleh Bu Megawati Soekarnoputri adalah hal yang ditunggu oleh partai politik lain termasuk partai-partai Islam. Alhamdulillah atas dasar kearifan beliau Mas Ganjar telah secara resmi menjadi capres yang dicalonkan PDIP pada Pilpres 2024 nanti sejak tanggal 21 April 2023 yang lalu bertepatan dengan peringatan Hari Kartini," tambah pria yang akrab disapa Mas Witjak itu.
Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) itu mengatakan bahwa penetapan Ganjar sebagai capres yang dilakukan oleh partai politik termasuk di dalamnya adalah partai Islam seperti PPP adalah tidak mengherankan. Karena sejak lama sosok Ganjar dikenal sebagai seorang nasionalis yang dekat dengan kalangan ulama dan pesantren.
“Walaupun dikenal sebagai seorang nasionalis tulen hasil kaderisasi PDIP, Mas Ganjar telah lama dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kalangan kiai dan pesantren," tutur Mas Witjak.
Baca juga: Dewan Pakar PAN: Usulan Mendukung Ganjar Capres Dipertimbangkan Lebih Lanjut oleh Zulhas
Kalau ditelisik lebih jauh, kakek mertua Ganjar adalah KH. Hisyam Abdul Karim (Mbah Hisyam), salah satu Tokoh NU pendiri Pondok Pesantren Rodlotus Sukawarah Sholichin Sholichat di Purbalingga. Mbah Hisyam selain sebagai pendakwah juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia di masanya.
"Jadi histori kedekatan Mas Ganjar dengan umat Islam telah terbangun sejak lama,” imbuh Mas Witjak.
Mas Witjak menambahkan bahwa Ganjar dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah telah banyak mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada umat Islam di Jawa Tengah secara lintas organisasi masyarakat (ormas).
“Mas Ganjar telah membuktikan bahwa kemampuannya untuk mengharmonisasikan Jawa Tengah bersama wakilnya Gus Yasin, yang juga merupakan putra ulama besar (alm) Mbah Maimoen telah mampu mewujudkan Jawa Tengah sebagai kota dengan tingkat toleransi umat beragama yang tinggi," terang Mas Witjak.
Selain itu, Mas Witjak juga menyebut kebijakan yang dibuat Ganjar berpihak kepada umat Islam dari berbagai latar belakang ormas. Diantaranya NU dan Muhammadiyah. "Oleh karena itu banyak kalangan ulama dan pesantren yang secara sukarela mendukung beliau untuk meluaskan kemanfaatannya sebagai Presiden Republik Indonesia 2024 - 2029,” tambah Mad Witjak.
Tak hanya itu, Mas Witjak menilai keberpihakan Ganjar terhadap masyarakat miskin melalui berbagai bantuan dan stimulus yang diberikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sangat dirasakan sampai ke pelosok-pelosok desa.
Baca juga: Bagaimana Peluang Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar? Ini Penjelasan Pakar Komunikasi Politik UGM
"Salah satu dampak kebijakan yang telah dibuat Mas Ganjar sebagai gubernur juga telah dirasakan secara langsung oleh masyarakat pesisir di Jawa Tengah yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan mayoritasnya juga merupakan warga Nahdliyin yang kami naungi di SNNU," ungkapnya.
Salah satu kebijakan yang menunjukkan komitmen Ganjar terhadap nelayan adalah dibuatnya Peraturan Daerah (Perda) Nelayan Jawa Tengah pada 2019. Perda itu dibuat untuk mewujudkan kesejahteraan nelayan dengan cara memberikan jaminan teknologi, permodalan dan logistik yang dapat diakses dengan mudah oleh nelayan.