Ketua Umum Pertama Partai Demokrat Mengaku Sempat Diminta Dukung Capres Lain Sebelum ke Prabowo
Subur Budhisantoso mengaku pernah diminta mendukung seorang calon presiden (capres) sebelum dirinya memutuskan mendukung Prabowo Subianto
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dodi Esvandi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum pertama Partai Demokrat, Subur Budhisantoso atau Prof Budhi, mengaku pernah diminta mendukung seorang calon presiden (capres) sebelum dirinya memutuskan mendukung Prabowo Subianto.
Subur Budhisantoso menyebut ada banyak pihak yang melayangkan permohonan tersebut.
Namun, ia menolak permohonan itu.
"Banyak sih, saya ngga bisa sebutkan, tapi saya ngga cocok dengan tim mereka," kata Budhi saat ditemui awak media di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Budhi juga enggan menyebutkan siapa pihak dan sosok capres yang meminta dukungan itu.
Baca juga: Dua Mantan Pendiri Partai Demokrat, Termasuk Mantan Ketua Umum, Dukung Prabowo sebagai Capres 2024
Dirinya hanya secara tegas akan mendukung Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (capres).
"Saya mempunyai, merasa punya obligation untuk mendukung pak Prabowo," tukas Budhi.
Organisasi masyarakat (Ormas) yang mengatasnamakan Prawiro Indonesia Task Force menyatakan dukungannya untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Adapun dua petinggi ormas Prawiro Indonesia Task Force itu merupakan politisi senior sekaligus mantan pendiri dari Partai Demokrat, yakni Hengky Luntungan sebagai Ketua Umum dan Prof Subur Budhisantoso sebagai Ketua Dewan Penasihat.
Keduanya menggelar acara silaturahmi untuk para anggota Prawiro Indonesia Task Force di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Prof Subur Budhisantoso sendiri diketahui merupakan mantan Ketua Umum Partai Demokrat.
Baca juga: Momen Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto Makan Siang Bersama, Bahas Koalisi?
Dia adalah Ketua Umum pertama partai berlogo bintang mercy itu, dan menjabat ketua umum dari 2001 hingga 2005.
Dalam keterangannya, Hengky menyebut bahwa nama Prawiro sendiri merupakan usulan dari Prabowo Subianto yang memiliki arti, baik, kuat dan pemberani.
"(Agenda hari ini, red) Silaturahim dan arahan dari Prof Budi dalam rangka persiapan deklarasi Prawiro Indonesia Task Force Prabowo for President," kata Hengky saat ditemui awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).