Melly Goeslaw hingga Ahmad Dhani, Ini Deretan Artis yang Diusung Gerindra Jadi Caleg di Pemilu 2024
Nama Melly Goeslaw dan Ahmad Dhani terselip saat Muzani mengumumkan nama-nama artis yang diusung oleh Gerindra
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Melly Goeslaw dan Ahmad Dhani adalah dua dari sejumlah artis yang diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) pada Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani dalam konferensi pers di Kantor Komisi Pemilu Umum (KPU) RI usai mendaftarkan bacaleg.
Nama Melly Goeslaw dan Ahmad Dhani terselip saat Muzani mengumumkan nama-nama artis yang diusung oleh Gerindra
"Ada beberapa nama tokoh yang kami merasa mendapatkan kehormatan bergabungnya tokoh artis selebritis dalam perjuangan politik kami 2024," kata Muzani, Sabtu (13/5/2023) di gedung KPU RI Jakarta.
"Diantaranya ada Melly Goeslaw, ada Ahmad Dhani, ada Taufiq Hidayat, Ari Sihasale, Derry Drajad, Didi Mahardika putranya Rachmawati Soekarnoputri, Ade jona PP HIPMI, ada Eurico Guterres," tambahnya.
Melly Goeslaw diusung menjadi bacaleg di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) I dan Ahmad Dhani di dapil Jatim I.
Baca juga: Ini 5 Partai Politik yang Pilih Tanggal Cantik Daftarkan Caleg ke KPU
Menurut Muzani, sosok-sosok tersebut masih ingin berjuang bersama Gerindra memenangkan pesta politik 2024.
“Kepercayaan kawan-kawan tersebut berjuang bersama kami di tahun 2024 buat kami itu adalah sebuah kehormatan dan kepercayaan yang besar,” tutur Muzani.
Selain itu, Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi keluar dari Partai Golkar kini bergabung menjadi kader Partai Gerindra.
Dia juga jadi caleg Gerindra namun daerah pemilihannya belum diketahui.
Gerindra menjadi parpol kesepuluh yang mendaftarkan bacaleg ke KPU RI.
Sedangkan parpol yang sudah mendaftar adalah PKS, Hanura, PDIP, NasDem, Ummat, Garuda, PAN, PPP, PBB, dan PKB.
Adapun parpol yang masih belum mendaftar bacalegnya adalah Demokrat, Golkar, Buruh, Perindo, PSI, PKN, dan Gelora.
KPU sendiri telah resmi membuka pendaftaran calon legislatif anggota DPR dan DPD periode 2024-2029.
Pendaftaran itu dimulai pada hari ini, Senin 1 Mei 2023 hingga 14 Mei 2023 mendatang.
Waktu pendaftaran dimulai pukul 08.00-16.00 waktu setempat untuk 1-13 Mei 2023.
Khusus untuk tanggal 14 Mei 2023, waktu pendaftaran dibuka lebih lama, yakni pukul 08.00-23.59 WIB.
Lalu, bagaimanakah peluang para caleg artis ini dalam berkontestasi dalam Pemilu 2024 mendatang?
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengungkapkan para caleg artis tersebut hingga saat ini masih dianggap sebagai pendulang suara dari partai saja.
Ujang menganggap, hingga kini diusungnya artis sebagai caleg adalah suatu kebutuhan yang harus dilakukan parpol demi kemenangan dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Ya, artis digunakan sebagai magnet atau vote getter atau pendulang suara dalam Pileg. Itu sudah bukan rahasia umum, sudah menjadi hal biasa saja dalam partai politik," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (12/5/2023).
Kendati demikian, Ujang mengatakan untuk memenangkan Pileg 2024 mendatang, faktor popularitas dari caleg artis tidak dapat dijadikan tolak ukur utama untuk saat ini.
Menurutnya, faktor di luar kepopuleran seperti elektabilitas turut menjadi faktor keterpilihan dari caleg artis itu sendiri.
"Tetapi persoalan masuk legislatif, atau nyalon belum tentu menang. Kan ada faktor popularitas dan elektabilitas. Populer itu belum tentu dipilih, terkenal itu belum tentu dicoblos oleh pemilih."
"Tapi kalau dia memiliki elektabilitas yang tinggi, artis itu baru dipilih. Maka banyak artis kalah atau 'tewas' karena hanya mengandalkan popularitas," katanya.
Selain itu, Ujang menilai adanya caleg artis yang tidak dapat masuk ke parlemen lantaran hanya menggunakan popularitasnya sebagai 'senjata utama'.
Menurutnya, faktor finansial yang dimiliki para artis itu justru jarang digunakan untuk memenangkan dirinya.
Sehingga, peluang keterpilihannya pun turut tidak terdongkrak.
"Pada politik kita ini kan, mungkin para artis ini hanya mengandalkan popularitas tapi tidak mengeluarkan uangnya dan tidak digunakan secara maksimal dalam kampanye."
"Sehingga kalau popularitas tanpa oli (kekuatan finansial) ya nggak bisa (terpilih). Maka artis yang terpilih itu bukan hanya populer tetapi juga jor-joran dalam konteks mengeluarkan finansialnya agar dirinya bisa menang," tuturnya.