Fakta-Fakta Puncak Musra: Daftar Nama Capres-Cawapres Pilihan hingga Isi Pidato Berapi-api Jokowi
Berikut fakta-fakta acara puncak Musra yang digelar sejumlah relawan Jokowi di di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023) kemarin.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) telah digelar oleh para relawan pendukung Presiden Joko Widodo, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023) kemarin.
Acara tersebut diperkirakan dihadiri kurang lebih 30.000 relawan pendukung Jokowi.
Presiden Jokowi hadir langsung dalam gelaran akbar tersebut.
Dalam acara itu panitia nasional telah menyerahkan laporan hasil Musra yang dimulai dari Bandung pada Agustus 2023.
Sejumlah nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang sudah dijaring di tingkat daerah pun kini juga telah diusulkan ke Jokowi.
Pelaksanaan Musra di seluruh Indonesia dan luar negeri sendiri merupakan perintah Jokowi yang disampaikan di Magelang pada 21 Mei 2022 lalu.
Baca juga: Selain Mahfud MD hingga Sandiaga Uno, Nama Moeldoko Juga Disebut Menguat dalam Musra
Momen Jokowi Hadir, Diteriaki Penonton
Presiden Jokowi tiba di Puncak acara Musra Minggu (14/5/2023) sekira pukul 13.16 WIB.
Jokowi tampak dengan gaya khasnya, yakni mengenakan kaos putih dengan lengan panjang yang digulung.
Jokowi kemudian disambut dan diteriaki oleh ribuan relawan yang sudah hadir.
Tampak Jokowi tersenyum sembari melambaikan tangan menyapa para relawan.
Jokowi juga terlihat menghampiri para relawan dan kemudian menyalami mereka.
Jokowi berkeliling menyalami pendukung di semua sisi gedung Istora.
Tidak hanya menyalami, Jokowi juga sesekali melakukan selfi dengan para relawannya.
Jokowi juga tertangkap kamera, hormat ke pendukungnya.
Tidak hanya itu Jokowi juga diminta relawannya untuk menandatangani kemeja relawan.
Daftar Nama Capres dan Cawapres Hasil Musra
Ketua Dewan Pengarah Musra, Andi Gani mengumumkan capres yang bakal diusulkan ke Jokowi.
Diantaranya yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sementara mengenai usulan cawapres dari hasil Musra diantaranya Menko Polhukam Mahfud MD, Ketua Umum Kadin Arsyad Rasyid, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
"Kami relawan Jokowi, akan setia sampai akhir menjaga bapak," kata Andi Gani dalam sambutannya yang ditayangkan di YouTube Tribunnews.com.
"Kami mendukung arahan bapak. Kapal besar relawan akan dilabuhkan dukungannya. Pejah gesang nderek Jokowi," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Projo sekaligus Penanggung Jawab Musra Indonesia, Budi Arie Setiadi mengatakan seluruh nama tersebut akan diserahkan dan menunggu arahan dari Jokowi.
"Nama-nama itu akan kami serahkan ke Pak Jokowi dan kita tunggu arahan dan perintah Pak Jokowi," tuturnya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Jokowi Tak Sebut Nama Capres di Puncak Musra
Presiden Jokowi tidak menyebut nama bakal capres maupun cawapres dalam pidatonya di Puncak Musra kemarin.
Meski tak menyebut nama, Jokowi dalam pidatonya mengaku sudah mendengar hasil penjaringan nama capres cawapres pilihan Musra di berbagai daerah.
Jokowi mengajak para relawan untuk memberikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres dan cawapresnya.
"Karena menurut konstitusi itu yang bisa mencalonkan itu partai atau gabungan partai, sehingga itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai yang sekarang ini juga koalisinya belum selesai," kata Jokowi.
Jokowi tak mau menyebut nama capres cawapres pilihan Musra di depan relawan.
"Jadi kalau saya ngomong sekarang, untuk apa? Jangan tergesa-gesa, jangan grusa-grusu jangan cepet-cepetan, karena Belanda masih jauh," ujar Jokowi.
Pidato Berapi-Api Jokowi
Dalam puncak Musra, Presiden Jokowi memberikan pidato berapi-api di hadapan relawannya.
Jokowi berbicara soal kriteria pemimpin yang diinginkan rakyat hingga soal kesempatan Indonesia menjadi negara maju.
Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan Indonesia membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat dan berani demi kepentingan rakyat.
"Negara ini adalah negara besar. Bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta, kurang lebih."
"Rakyat kita butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener. Yang dekat dengan rakyat."
"Yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat. Yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu yang dibutuhkan," kata Jokowi, Minggu (14/5/2023).
Selain itu, Jokowi menegaskan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani.
Yakni pemberani demi kepentingan rakyat.
"Dan pemberani. Yang berani, pemberani demi rakyat," kata Jokowi dengan suara yang meninggi dan gestur tangan yang tegas.
Jokowi juga bercerita soal Indonesia yang digugat oleh Uni Eropa di WTO soal ekspor bijih nikel.
Mantan Wali Kota Solo itu mengingatkan bahwa Indonesia takkan berhenti ketika digugat oleh negara lain.
Jokowi meminta negara Indonesia tak usah takut dan gentar jika digugat oleh negara lain.
Dalam hal ini, ia kembali menegaskan soal keberanian.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Reynas Abdila/Wahyu Gilang Putranto/Yohanes Liestyo)