TRIBUNNEWS.com - Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka, memenuhi panggilan PDIP pada Senin (22/5/2023) hari ini.

Gibran tiba di Kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta sekitar pukul 10.28 WIB.

Pemanggilan Gibran oleh PDIP itu disebut-sebut buntut sang wali kota menemani Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, saat berkunjung ke Solo pada Jumat (19/5/2023).

Namun, hal itu dibantah oleh politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno.

"Tidak ada (hubungannya)" kata Hendrawan, Senin.

Ia mengatakan pemanggilan Gibran itu terkait persiapan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang berlangsung pada 5 dan 6 Juni 2023 mendatang.

Baca juga: Di Sela Pertemuan, Hasto Beri Gibran Dua Buku tentang Geopolitik Bung Karno dan Megawati

"Terkait persiapan Rakernas 5-6 Juni 2023. Bukan soal yang lain."

"Tema Rakernas terkait dengan capaian atau prestasi kader di bidang pemerintahan," sambungnya.

Soal Gibran yang mendampingi Prabowo ketika berkunjung ke Solo, Hendrawan menyebut hal itu dilakukan sebagai bentuk kesantunan.

Menurutnya, Kementerian Pertahanan telah meminta kepala daerah untuk mendampingi Prabowo saat kunjungan ke daerah-daerah.

"Sebab sebelumnya Kemenhan minta difasilitasi kepala daerah untuk kunjungan Prabowo ke daerah-daerah," pungkasnya.

Gibran Bertemu Hasto Kristiyanto dan Komarudin Watubun

Gibran Rakabuming Raka tiba di Kantor DPP PDIP di Menteng dengan mengendarai Toyota Kijang hitam berpelat nomor polisi B 1070 ZF.

Ia langsung menghadap Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dan Ketua Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.

Tak hanya itu, Gibran yang mengenakan seragam PDIP kemudian tampak salim kepada Hasto.

Sebelumnya, Gibran telah bicara soal pemanggilan dirinya ke Jakarta oleh PDIP.

Terkait panggilan tersebut, Gibran menerima sanksi dari partai jika memang dinilai melanggar karena mendampingi Prabowo selama di Solo.

"Ya siap saya terima sanksi, teguran, hukuman, siap kami terima."

"Hari Senin (hari ini, red) saya berangkat," kata Gibran, Sabtu (20/5/2023).

Baca juga: Fakta-fakta Gibran Dipanggil DPP PDIP Hari Ini, Pakai Seragam hingga Kata Politisi Senior

Meski demikian, Gibran menegaskan kegiatannya mendampingi Prabowo saat berkunjung ke Solo, tak terkait capres.

Ia hanya mengajak Prabowo untuk makan malam.

"Kemarin itu hanya makan malam saja, kalau urusan pencapresan kan kemarin saya minggir, saya tidak ikut-ikut kemarin."

"Saya kan tidak ikut ketika beliau ketika beliau orasi dan lain-lain, saya minggir, di pinggir saya, saya nggak ikut-ikut," lanjutnya.

Gibran juga menampik tudingan yang mengatakan ia sebagai kader PDIP, justru mendukung Prabowo Subianto, bukan Ganjar Pranowo.

Namun, sekali lagi, Gibran memastikan dirinya tidak pernah menyatakan bahwa ia mendukung Prabowo.

Sebagai kader PDIP, Gibran memastikan ia akan selalu tegak lurus terhadap aturan dan perintah partai.

"Bukan berarti saya kemarin mendukung (Prabowo) ya, kan nggak pernah keluar dari mulut saya," tegasnya.

Bertemu Relawan Jokowi-Gibran saat Dampingi Prabowo

Pada Jumat (19/5/2023), Prabowo Subianto bertemu relawan Jokowi-Gibran di Angkringan Omah Semar di Kota Solo.

Dalam pertemuan tersebut, tampak Prabowo Subianto ditemani putra sulung Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.

Terkait hadirnya relawan Jokowi-Gibran tersebut, Prabowo mengaku sangat terhormat.

Ia pun memastikan akan ada peluang pertemuan lanjutan di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

“Saya tidak menyangka dengan kehadiran dari para relawan ini dan menjadi sebuah kehormatan bagi saya,” ungkap Prabowo, dikutip dari keterangan persnya, Sabtu (20/5/2023).

Baca juga: Tiba di Kantor DPP PDIP, Gibran Salim ke Hasto Kristiyanto

"Kalau begitu sepantasnya saya kira, saya undang saudara-saudara ke tempat saya di Hambalang," lanjutnya.

Mengenai relawan Jokowi-Gibran yang mendukung Prabowo, Gibran memberi penjelasan.

Ia mengatakan memang ada relawan Jokowi-Gibran yang pecah dan sebagian merapat mendukung Prabowo.

Karena itu, menurutnya relawan tidak bisa dipaksakan untuk mengikuti kemauan salah satu pihak.

"Saya sudah berkali-kali bilang, relawan ada mengerucut ke dua nama (disinyalir pecah mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo)."

"Yang namanya relawan itu tidak bisa di tidak bisa dipaksa harus ke sini, harus ke situ."

"Namanya relawan tuh orang-orang yang kritis dan objektif," terangnya.

Meski demikian, ia pun meyakini dirinya bisa mengumpulkan banyak relawan pendukung capres PDIP, Ganjar Pranowo.

"Kalau saya disuruh ngumpulin yang dukung selain Pak Prabowo, tapi yang dukung Pak Ganjar, ya lebih banyak lagi," tandasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Reza Deni/Fransiskus Adhiyuda/Fersianus Waku/Galuh Widya W)