Pengamat Politik Nilai KIB Sudah Bubar, Ini Indikasinya
Pengamat menilai KIB yang beranggotakan PPP, Golkar, dan PAN sudah bubar. Ada beberapa indikasi yang sudah terlihat.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menilai sebenarnya Koalisi Indonesia Baru (KIB) yang beranggotakan PPP, Golkar, dan PAN sudah bubar, meski belum ada pengumuman resmi dari ketiga parpol.
Indikasi tersebut, kata Ujang, sudah terlihat ketika PPP secara terbuka mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Bahkan, tidak adanya komunikasi sebelumnya antara PPP dengan PAN dan Golkar terkait mendukung Ganjar menjadi capres, memperkuat indikasi bubarnya KIB.
"Ya diakui atau tidak, KIB itu kakinya sudah pincang. Sudah nggak ada PPP. Jadi mau dibantah bagaimanapun, ya sudah bubar. Sudah berpisah."
"Padahal ketika PPP mengusung Ganjar, PPP tidak izin, tidak melakukan tumpengan, tidak pamit baik-baik di KIB, artinya ya jalan masing-masing," katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (29/5/2023).
Selain itu, Ujang menilai komunikasi antara Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, dengan Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menjadi indikasi lain terkait perpecahan di tubuh KIB.
Baca juga: Waketum PAN: Anggota KIB Masih Satu Rumah, hanya Ada yang Beda Mimpi
Seperti diketahui, dalam podcast Akbar Faizal Uncensored, Cak Imin mengungkapkan KIB sudah bubar dan Golkar ingin bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang beranggotakan PKB dan Gerindra.
Bahkan, Cak Imin menyebut Airlangga sudah berkomunikasi agar menjadi cawapres dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Kakinya sudah patah, sayapnya sudah patah, jadi saya anggap KIB partai yang menurut saya dibilang bubar atau ya setengah bubar," jelasnya.
Di sisi lain, Ujang menilai PAN adalah partai yang realistis sehingga partai yang diketuai Zulkifli Hasan ini tetap masuk dalam koalisi pemerintahan.
Dia pun meyakini PAN akan berkoalisi antara partai pendukung Ganjar ataupun Prabowo sebagai capres.
"Jadi saya melihat soal PAN, bisa ke Ganjar atau ke Prabowo. Kita tunggu minggu depan akan mengumumkan dukungan tersebut," ujarnya.
Lalu, ketika ditanya apakah PAN ada kemungkinan masuk ke Koalisi Perubahan, Ujang mengatakan tidak mungkin.
Baca juga: Golkar: Pertemuan Airlangga-Zulhas Bukti KIB Solid
Hal tersebut diketahuinya ketika menjadi narasumber bersama Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, di salah satu stasiun televisi swasta.