Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PDIP Jawab Isu Anies Dijegal: Kami Tidak Pernah Menghambat Karena Kami Belajar dari Sejarah

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah pihaknya melakukan penjegalan terhadap Anies Baswedan maju di Pilpres 2024.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sekjen PDIP Jawab Isu Anies Dijegal: Kami Tidak Pernah Menghambat Karena Kami Belajar dari Sejarah
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dan Nusyirwan Soejono di sela-sela Rakernas III hari ketiga di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (8/6/2023). 

“Ketika kita lihat pengalaman dari Pak Jokowi. Ketika dari gubernur melangkah menjadi calon presiden dan kemudian terpilih menjadi presiden, begitu banyak penjegalan. Tetapi sikap dari Pak Jokowi, Pak Ganjar, dan PDI Perjuangan itu kan selalu percaya pada jalan keyakinan. Bahwa ketika politik itu berbasis kinerja, ketika politik itu mampu menyerap aspirasi rakyat, dan dituangkan di dalam narasi kemajuan, maka itu mendorong rakyat untuk bergerak bersama,” ujar Hasto.

“Terjadi bonding (ikatan dengan rakyat, red), kalau kata Ibu Megawati Soekarnoputri,” tegasnya.

Menurut dia, wajar jika setiap pemimpin akan menghadapi segala bentuk ujian. Terlebih jika sosok pemimpin itu mempunyai prestasi.

Namun bisa saja muncul upaya pencitraan ‘seakan-akan diganjal padahal faktanya tidak’, agar mendapat perhatian.

“Pemimpin yang berprestasi selalu dihadapkan dengan ujian, tapi pemimpin yang tidak berprestasi menciptakan ganjalan-ganjalan seolah-olah seperti ujian,” ungkap Hasto.

Politikus Yogyakarta ini menyampaikan, PDIP tak akan melakukan upaya penjegalan tersebut. Karena sebenarnya rakyat sendiri yang akan menilai sosok calon pemimpin ke depannya, kualitas kerja dan ketulusan hatinya.

Hal itu pun berlaku, termasuk terhadap kepada Anies.

Berita Rekomendasi

“Ya buat apa kami melakukan ganjalan? Karena rakyat sudah menceritakan kinerjanya (Anies,red). Sumur resapan yang tidak membawa manfaat, misalnya. Lalu apa yang dilakukan Presiden Jokowi begitu baik di Jakarta, tidak dilanjutkan (Anies). Rumah untuk penggemblengan anak-anak agar punya suatu kemajuan (tidak dilanjutkan, red), pelebaran sungai mencegah banjir itu tidak dilakukan. Sehingga ketika sosok itu (Anies, red) tidak punya banyak prestasi, kemudian menciptakan sepertinya ada hambatan dari luar,” jelas Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas