Singgung Tatanan Global, Sekjen Partai Gelora: Hati-hati Kelola Situasi Politik Pemilu 2024
Elite politik serta pimpinan partai politik di Indonesia diminta tak salah mengelola situasi politik jelang Pemilu 2024.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Gelora, Mahfuz Sidik, mengingatkan bahwa dunia saat ini sedang dalam persimpangan jalan dimana terjadi pergeseran dan perubahan tatanan global.
Karena itu, elite politik serta pimpinan partai politik di Indonesia diminta tak salah mengelola situasi politik jelang Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Mahfuz Sidik dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk 'Kemesraan Elite dan Otak-Atik Pilpres 2024' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
"Perubahan di tatanan Global memang membuat kita harus lebih hati-hati di dalam mengelola situasi politik. Jangan sampai nanti Pemilu 2024 dijadikan sebagai the last battle, perang eksistensi antar kekuatan superpower," kata Mahfuz.
Baca juga: Partai Gelora Minta Tokoh yang Maju Pilpres Pastikan Pemilu 2024 Berjalan Damai
Sehingga, lanjut dia, diperlukan arus moderasi politik untuk mengelola situasi sekarang dengan meningkatkan kesabaran dan mampu menahan diri agar tidak berkembang menjadi ledakan politik.
"Semua harus berpikir untuk kepentingan publik dan kepentingan bersama. Akar rumput jangan banyak diberi bumbu-bumbu. Bumbunya makin banyak hari demi hari, seperti suasana maju jihad saja. Bumbunya sekarang, kita orang yang terus terzalimi dan harus melawan kezaliman itu, ini perjuangan kita," ujarnya.
Jika situasi makin memanas maka benturan di masyarakat akan semakin kuat terjadi sehingga moderasi dalam situasi politik diperlukan untuk mengatasi situasi ini.
Sebab, Pemilu 2024 sekarang di tengah persimpangan jalan dalam situasi ketidakpastian global.
'Kalau kita salah-salah menata ini, maka kita akan masuk dalam pusaran perubahan global yang kita tahu kekuatan-kekuatan global sekarang sedang bertarung menujukkan eksistensi supremasinya," pungkas mantan Ketua Komisi I DPR ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.