Prabowo Unggul dari Ganjar dan Anies dalam Survei LSI Denny JA, Begini Tanggapan Sekjen Gerindra
Hasil survei tersebut hanyalah gambaran situasi pada saat survei dilakukan, dan bukan merupakan kesimpulan Prabowo telah memenangkan Pilpres.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei terbaru yang dilakukan LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengungguli pesaingnya dengan perolehan suara mencapai 35,8 persen.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menegaskan, hasil survei tersebut hanyalah gambaran situasi pada saat survei dilakukan, dan bukan merupakan kesimpulan bahwa Prabowo telah memenangkan kontestasi politik.
Menurut Muzani, survei adalah cerminan dari kondisi saat dilaksanakan, dan dapat berubah seiring waktu.
Baca juga: Punya Basis Pendukung Loyal, Prabowo Subianto Dinilai Capres Potensial di Pilpres 2024
"Survei bisa saja menyebabkan suasana menjadi menyenangkan tapi sebaliknya survei bisa menyebabkan suasana bisa sangat tidak menyenangkan," kata Muzani di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/7/2023).
Ia menuturkan, pemilihan presiden yang dijadwalkan akan berlangsung pada 14 Februari 2024 masih menyisakan waktu selama 7,5 bulan.
Muzani mengimbau kepada seluruh kader Partai Gerindra dan masyarakat yang mendukung Prabowo untuk tetap menjaga sikap tenang dan santun serta tidak terlalu mengandalkan hasil survei saat ini.
"Kami harap kepada seluruh kader partai Gerindra jika survei terhadap Pak Prabowo dilakukan kemudian hasilnya menyenangkan sekali lagi itu bukan sebuah kesimpulan bahwa Pak Prabowo sudah menang," jelasnya.
Muzani menekankan pentingnya menjaga fokus pada upaya memperoleh suara masyarakat secara konsisten hingga hari pemilihan.
Partai Gerindra berkomitmen untuk terus bekerja keras dalam meraih dukungan dan memperkuat posisi Prabowo dalam persaingan politik yang semakin ketat.
"Kami minta kepada mereka untuk tetap menjaga keadaan yang sudah baik ini untuk tenang santun santai dan tetap menjaga diri. Apa yang harus dijaga, pertama perkataannya kedua lingkungan dan pergaulannya yang ketiga keputusan dan tindakannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengeluarkan hasil temuan terbarunya terkait dengan elektabilitas sosok yang bakal maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 mendatang.
Dari hasil survei bertajuk 'Peta Kompetisi Pilpres dan Sikap Publik terhadap Isu-Isu Nasional' itu, LSI menyajikan dalam dua simulasi.
Adapun simulasi yang pertama yakni 19 nama sosok yang memiliki elektabilitas sebagai calon presiden.
Hasilnya, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ungguli beberapa nama, termasuk Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Prabowo paling banyak dipilih 25,3 persen, kemudian Ganjar 25,1 persen, Anies 15,4 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Selasa (11/7/2023).
Diurutan selanjutnya, dihuni oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan tingkat elektabilitas 4,3 persen, serta nama-nama seperti Erick Thohir, Mahfud MD hingga Sandiaga Salahuddin Uno yang masing-masing hanya mendapat elektabilitas di bawah 4 persen.
"Ridwan Kamil 4,3 persen, dan nama lainnya kurang dari 4,0 persen. Sekitar 9,8 persen belum menunjukkan pilihannya," kata Djayadi.
Saat nama tersebut dikerucutkan menjadi tiga nama, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali menempati urutan nomor satu.
Prabowo berhasil meraup suara responden LSI sebanyak 35,8 persen unggul sekitar 3,0 persen dari Ganjar Pranowo dan 14,0 persen dari Anies Baswedan.
"Prabowo paling banyak dipilih 35,8 persen, kemudian Ganjar 32,2 persen, dan Anies 21,4 persen. Sekitar 10,6 persen belum menunjukkan pilihannya," ucap dia.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 1-8 Juli 2023. Adapun target populasi survei ini merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Seluruh populasi yang dipilih merupakan mereka yang memiliki telepon atau cellphone yakni sekitar 83 perse dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel terhadap populasi itu sendiri dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD tersebut sebanyak 1242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Adapun margin of error (MoE) dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.