Hasil Pertemuan Gerindra dan Demokrat, Bicara soal Pilpres 2024 hingga Singgung Keputusan Politik
Hasil pertemuan DPP Partai Gerindra dan DPP Partai Demokrat di kantor Demokrat, Jalan Proklamasi Nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra menyambangi DPP Partai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jalan Proklamasi Nomor 41, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2023).
Dalam kesempatan tersebut, DPP Demokrat menyambut hangat kehadiran jajaran Partai Gerindra.
Pengurus dari kedua partai pun melakukan pembicaraan secara tertutup selama dua jam.
Selesai pertemuan, Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky, mengungkapkan maksud dan hasil pertemuan kedua partai.
Teuku Riefky mengatakan, tujuan pertemuan itu adalah untuk membahas lanjutan dari pertemuan yang sudah dilakukan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya.
"Pertemuan cukup hangat dan penuh canda, karena di antara kami sudah sering sebetulnya melakukan pertemuan baik di luar atau di kantor partai."
"Hari ini, silaturahmi kebangsaan dilakukan, melanjutkan pertemuan yang sudah dilakukan sebelunya, baik Ketum AHY maupun Pak SBY," katanya Teuku Riefky dalam taynagan video di kanal YouTube Tribunnews, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Pantun Sekjen Gerindra: Prabowo Tambah Kuat, Jika Partai Demokrat Bergabung
Hasil Pertemuan Gerindra-Demokrat
- Bahas Pemilu 2024
Lebih lanjut, Teuku Riefky membeberkan soal pertemuan Demokrat dengan Gerindra pada Kamis siang ini.
Mulai dari Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hingga isu terkini terkait kebangsaan.
"Banyak yang kami bicarakan, tidak hanya Pemilu 2024, tapi jauh lebih besar berbagai isu kebangsaaan yang hari ini mungkin sedang terjadi di negeri kita, termasuk isu di DPR RI," ungkapnya.
Teuku Riefky menambahkan, pemilihan presiden (Pilpres) 2024 juga dibahas dalam pertemuan itu.
Menurutnya, dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang, kedua partai menghargai pilihan masing-masing.
Terpenting, menurut Teuku Riefky, bagaimana menciptakan suasana yang kondusif.
"Terkait Pilpres, kami saling menjaga etika politik, kami memahami saat ini Partai Gerindra berada di Koalisi KIB dan Demokrat berada di Koalisi Perubahan, tentu banyak hal yang kami bicarakan terkait Pilpres ini, termasuk keinginan kita agar pilpres berjalan baik dan damai."
"Kemudian, terkait pemilu secara umum, tentu pemilu yang kita harapkan, saling menjaga agar pemilu berjalan demokratis, bebas dari intimidasi, bebas dair kecurangan," jelasnya.
Hal itu, dirasa penting, sebab mengurus bangsa tidak bisa dilakukan dua parpol saja.
Teuku Riefky menjelaskan, membutuhkan semua parpol untuk menjaga proses demokrasi yang akan dihadapi dalam waktu yang tidak lama alagi.
"Kita ingin stabilitas nasional harus diupayakan kondusif," ucap Teuku Riefky.
- Bahas soal Kebangsaan
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, juga mengungkapkan sekilas tentang pertemuan antara Gerindra dan Demokrat pada Kamis (20/7/2023).
Usai pertemuan, kedua partai besar ini langsung menggelar konferensi pers.
Dalam penjelasannya, Ahmad Muzani menjelaskan bahwa kedatangan partainya, tak bermaksud untuk menggoda Demokrat.
Ahmad Muzani menegaskan, pertemuan tersebut merupakan bagian dari silaturahmi kebangsaan sebagai upaya menyambung persaudaraan.
"Kedatangan DPP Partai Demokrat adalah bagian dari silaturahmi politik, silaturahmi kebangsaaan kami dengan partai Demokrat."
"Ini adalah upaya kami menyambung persaudaraan yang sudah dibangun dengan kehadiran Ketua Umum Demokrat ketika ketemu dengan Ketua Umum Pak Prabowo," ungkapnya.
Muzani menjelaskan, kedua partai berbicara terkait persoalan umum kebangsaan.
"Kami berbicara banyak hal, pertama berbicara persoalan umum tentang kebangsaan, kami juga berbicara tentang perlunya partai politik eksis di dalam legislatif baik di kabupaten, kota, provinsi bahkan DPR RI, ucap Muzani.
Kemudian, menurut Muzani, kedua partai juga saling tukar pengalaman dan pandangan terkait Pemilu.
"Kami tukar pengalaman, pandangan, dan tukar cerita di lapangan bagaimana seseorang bisa terpilih meyakinkan rakyat dan terpilih menjadi anggota dewan," terangnya.
Baca juga: Demokrat soal Kans AHY Cawapres: Kita Serahkan ke Anies
- Hormati Keputusan Masing-masing Partai
Lebih lanjut, Muzani menjelaskan, Demokrat dan Gerindra juga membicarakan soal Pilpres.
Meski kedua partai sudah mempunyai keputusan tentang capres masing-masing, namun keduanya sepakat untuk saling menghormati.
"Tentu saja kami juga berbicara tentang bagaimana proses pilpres, dan keputusan masing-masing."
"Kami mengetahui Demokrat dalam hal pilpres telah mengambil keputusan calon presiden yang dipilihnya. Demikian juga demokrat telah mengetahui bahwa Partai Gerindra telah mengambil keputusan final tentang capres, yakni Prabowo yang telah berkoalisi dengan PKB, kalau kami berkomunikasi dengan Demokrat tidak bermaksud menggoda keputusan politik yang sudah diputuskan Demokrat," ucapnya.
- Bangun Silaturahmi, Gerindra Sebut Tak Goda Pilihan Demokrat
Ahmad Muzani mengatakan, pertemuan antara Gerindra dengan Demokrat adalah bagian upaya untuk membuka silaturahmi.
Sebab, menurutnya, dalam membangun Indonesia diperlukan kerja sama dan gotong royong dari semua pihak, termasuk semua partai politik (parpol) di Indonesia.
"Bagian dari bergandengan tangan, karena seperti apa maksudnya? seperti yan bahwa membangun Indonesia dengan jumlah penduduk 275 juta penduduk, dengan masalah yang segudang, problem yang rumit tentunya memerlukan kekuatan yang banyak, itulah kita komunikasi."
"Kita menyadari bahwa Indonesia harus dikelola bersama oleh kekuatan yang besar, dan kekuatan parpol yang sama membangun persatuan, kekeluargaan, gotong royong," ungkap Muzani.
"Itulah yang kita bangun, kesepatakan bersama," lanjutnya.
Oleh sebab itu, Muzani menegaskan, pihaknya tidak menggoda Demokrat untuk mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dalam Pilpres 2024.
"Kami tidak bermaksud menggoda keputusan politik Demokrat. Kami menghormati keputusan yang lain," jelas MUzani.
- Lontarkan Pantun soal Dukungan Prabowo
Meski tak bermaksud menggoda Demokrat, Muzani sempat melontarkan pantun di akhir konferensi pers, Kamis.
Dalam pantun tersebut, Muzani tampak menggoda Demokrat untuk mendukung Prabowo.
"Satu pantun, "pergi ke pasar membeli alpukat, membelinya di pasar terapung, Prabowo akan tambah kuat, jika partai Demokrat makin tambah bergabung"," ucap Muzani.
Lantas, pantun tersebut direspons senyum dan tawa dari jajaran Partai Gerindra dan Demokrat.
Diketahui, sejumlah elite Partai Gerinda mengunjungi kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Pertemuan ini dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani.
Ada pula Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, Anggota Dewan Pembina Andre Rosiade, dan Ketua DPP Prasetyo Hadi.
Sementara itu, kedatangan Gerindra disambut oleh jajaran elite kader Demokrat yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya dan Ketua Dewan Kehormatan Hinca Pandjaitan, dilansir Wartakotalive.com.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah)