Elektabilitas Gibran Melonjak, Denny Hubungkan Peluang Putra Jokowi Jadi Cawapres dengan Putusan MK
Denny Indrayana menghubungkan elektabilitas Gibran dengan peluang anak sulung Presiden Joko Widodo tersebut menjadi cawapres melalui putusan MK.
Penulis: Wahyu Aji
Tapi Gibran terhalang aturan atau syarat usia capres - cawapres.
Menurut Budi, sumbangan elektoral cawapres itu maksimal 6 persen, sisanya capres.
"Tapi ada dinamika baru. Capres - cawapres 2024 agak beda. Cawapresnya menjadi pertaruhan," ujar Muni, sapaan akrabnya seperti dikutip dari KompasTV, Kamis (20/7/2023).
Lanjut dia, pihaknya mendapatkan informasi dari sebuah lembaga penelitian, Prabowo jika dipasangkan dengan figur manapun, hanya mendongkrak 1 persen - 2 persen.
"Sementara bersama mas Gibran bisa berkontribusi 11 persen hingga 12 persen. Benefitnya jelas," ujar Ketum Projo yang baru saja dilantik menjadi Menteri Informasi dan Komunikasi (Kominfo) ini.
Lanjut dia, pemilih muda di Indonesia mencapai 52 persen. "Sosok muda yang memiliki popularitas tinggi kan Gibran," katanya.
Survei LSI
Gibran masuk 6 besar cawapres dengan elektabilitas tertinggi hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Juli 2023.
Pada simulasi 24 nama cawapres semi terbuka, Gibran meraih 7,6 persen.
Dia di bawah Erick Thohir 14,3 persen, Ridwan Kamil 13,5 persen, Mahfud MD 9,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 9,5 persen, dan Sandiaga Uno 8,9 persen.
Pada simulasi 12 nama, Gibran 5 besar teratas di angka 9 persen.
Masuk Bursa Cawapres Prabowo
Dalam wawancara eksklusif Mata Najwa bersama Prabowo Subianto, Najwa Shihab menyebutkan enam nama yang masuk bursa cawapres Ketua Dewan Pembina Gerindra itu.
Enam nama itu adalah Menteri BUMN, Erick Thohir; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Kemudian, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; dan Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Saat disinggung secara khusus oleh Najwa Shihab soal Gibran, Prabowo mengatakan nama putra sulung Jokowi itu pastinya masuk dalam perhitungan.
"Tentunya termasuk dong. Semua harus kita perhitungkan," kata dia, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Jumat (30/6/2023).
Menanggapi hal tersebut, Gibran Rakabuming Raka enggan memberikan komentar.
Saat ditemui di Pondok Pesantren Az-Zayadiyy, Laweyan, Kota Solo, ia meminta agar awak media tak bertanya soal politik.
"Ning pondok ki ojo takon masalah politik (di pondok jangan tanya masalah politik). Nggak, nggak. Nggak ada tanggapan," kata Gibran, Sabtu (1/7/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
"Ning pondok ki ojo takon masalah politik. Didukani Gus Karim (Dimarahi Gus Karim)" ujarnya sekali lagi menegaskan.
Sementara itu, sebelumnya Gerindra sudah menegaskan bahwa kandidat cawapres terkuat Prabowo adalah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Terlebih, Gerindra dan PKB telah sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), dimana kedua partai telah menandatangani piagam kerja sama pada 13 Agustus 2022.
Dalam piagam itu, dikatakan nama capres dan cawapres diputuskan bersama-sama oleh Prabowo dan Cak Imin.
"Sampai hari ini, saya bisa tegaskan, calon wakil presiden, kandidat terkuat Pak Prabowo adalah Gus Muhaimin," ungkap anggota Dewan Pembina Gerindra, Andre Rosiade, dalam acara Satu Meja The Forum KompasTV bersama Budiman Tanuredjo, awal Juni 2023.
Soal Gibran, Andre pun tak mau berandai-andai lantaran putra sulung Jokowi itu tak masuk kriteria cawapres.
Baca juga: Disebut Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo, Begini Reaksi Gibran
Sebagaimana diketahui, UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengatakan capres dan cawapres minimal berusia 40 tahun.
Sementara, Gibran masih berusia 35 tahun.
"Mas Gibran 'kan terhalang dengan aturan perundang-undangan. Jadi kita jangan berandai-andai," pungkas Andre. (*)