Soal Budiman Sudjatmiko yang Pilih Dukung Prabowo daripada Ganjar, Gerindra: Ini kan Aspirasi
Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman memberikan tanggapannya soal Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko yang pilih dukung Prabowo dibanding Ganjar.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra, Habiburokhman buka suara soal polemik Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko yang lebih memilih mendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Padahal PDIP sendiri sudah memiliki Bakal Calon Presiden (Bacapres) yang diusung, yakni Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.
Habiburokhman menyebut partai tidak bisa mencegah kadernya untuk mendukung sosok Capres.
Baik itu Capres dari partainya sendiri atau Capres dari partai lain.
Sama halnya dengan Budiman Sudjatmiko, siapapun tidak bisa mencegahnya untuk mendukung Prabowo Subianto.
Habiburokhman kemudian menyinggung soal mantan kadernya, Sandiaga Uno yang tidak mendukung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Terancam Dipecat dari PDIP usai Dukung Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Bukan Risiko Tertinggi
Sandiaga Uno pun kini telah keluar dari Gerindra dan memilih bergabung dengan PPP.
"Ya kita tidak bisa mencegah orang mendukung, sama halnya kami tidak bisa mencegah kader kami tidak mendukung Pak Prabowo."
"Pak Sandiaga tidak mendukung Pak Prabowo, keluar. Pak Budiman," kata Habiburokhman dalam tayangan Program 'Rumah Pemilu' Kompas TV, Rabu (23/8/2023).
Menurut Habiburokhman, diluar sana pasti masih banyak orang dari luar Partai Gerindra yang ingin mendukung Gerindra dan Prabowo.
Karena itu adalah aspirasi, terlebih Indonesia juga merupakan negara Demokrasi.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Bantah Bebani PDIP soal Lunasi Utang-utangnya: Tidak Serupiah pun
Sehingga setiap orang memiliki hak untuk mendukung Bacapres manapun, dari partai apapun.
"Pasti banyak lagi ya orang luar dari Gerindra yang mendukung Gerindra. Dan kami tidak pernah menyalahkan partai orang."
"Kami tidak mau bersikap buruk muka cermin dibelah, itu istilahnya. Itu kan soal aspirasi, demokrasi.