Prabowo Tegaskan Pentingnya Pertahanan yang Kuat, Bukan Semata untuk Persiapan Menghadapi Perang
Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pertahanan yang kuat agar Indonesia tidak lagi diperlakukan seenaknya oleh bangsa lain.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bacapres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto menegaskan pentingnya pertahanan yang kuat agar Indonesia tidak lagi diperlakukan seenaknya oleh bangsa lain.
Menurutnya, konteks pertahanan kuat bukan karena persiapan menghadapi perang semata, tapi sebagai kekuatan agar bangsa lain tidak bisa membuat Indonesia terpecah-belah.
Baca juga: Prabowo Terharu Didukung Relawan Samawi Maju Capres 2024: Saya Siap Lanjutkan Kebijakan Jokowi
"Untuk apa pertahanan yang kuat? Memangnya akan perang? Kita tidak mau perang, tapi kalau kita tidak kuat, mereka akan bikin pecah republik ini. Pulau-pulau kita yang kaya itu bisa diambil," ujar Prabowo saat menghadiri deklarasi relawan Setia Prabowo, Jakarta, Sabtu (6/10/2023).
Namun, Prabowo menekankan bahwa dirinya bukan mengajak publik untuk membenci dan mencurigai pihak asing, tapi lebih untuk mengingatkan kalau bangsa Indonesia harus memiliki pertahanan yang kuat agar tidak diremehkan.
"Saya tidak mengajak untuk benci atau curiga pada orang asing. Tapi jangan kau anggap sepele, perlakukan (seenaknya)," tegas Prabowo.
Ia pun berkali-kali menekankan "The strong will do what they can and the weak suffer what they must".
Yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, dan yang lemah menderita apa yang harus dideritakan.
"Pemimpin-pemimpin negara lain dari sejak kecil (diajarkan) negaramu harus kuat, bangsamu harus kuat," kata dia.
Baca juga: Setelah Rapimnasnya Dihadiri Jokowi, Relawan Samawi Langsung Dukung Prabowo Jadi Presiden
Prabowo menilai banyak tokoh Indonesia, terutama pemimpin negara ini yang kurang memahami hal tersebut.
"Banyak tokoh Indonesia, pemimpin-pemimpin kita kurang paham. Negara ini yang begitu kaya, kadang tidak mau membangun kekuatan," ujar dia.
Karena lemah dalam membangun kekuatan, kata Prabowo, maka banyak bangsa asing yang silih berganti datang ke Indonesia untuk berkuasa bahkan mengadu domba rakyat untuk kepentingan mereka.
"Belanda nih paling lama datang minta dagang kita kasih izin ngga pulang-pulang, karena pemimpin kita baik hatinya dan kadang kurang waspada," ujar Prabowo.
"Jadi, makanya berkeyakinan dan berkesimpulan kita tidak boleh mau dipecah belah lagi, tidak boleh diadu domba lagi, tidak boleh dipecah belah lagi. Ini anjuran saya," imbuhnya.