Sepak Terjang Putra Sulung Jokowi, Gibran Baru 2 Tahun Jadi Wali Kota hingga 'Karpet Merah' Cawapres
Nama Gibran Rakabuming Raka hangat diperbincangkan dewasa ini, terlebih mendekati Pilpres 2024. Gibran dideklarasikan sebagai cawapres Prabowo.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Nama Gibran Rakabuming Raka menggaung seiring semakin mendekatinya Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Gibran yang merupakan politisi muda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), telah dicalonkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto.
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu menegaskan keputusan pencalonan Gibran sebagai bakal calon wakilnya itu, diputuskan secara bulat dan aklamasi.
"Saya kira tidak perlu ada pertanyaan lagi. Ini keputusan aklamasi, bulat, dan konsensus. Dan kita siap maju untuk Indonesia maju!" tegas Prabowo dalam jumpa pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023) malam, mengutip Kompas.com.
Sontak diusungnya Gibran sebagai cawapres Prabowo menimbulkan pro-kontra, termasuk status Gibran yang merupakan kader PDIP.
Tidak hanya itu, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini masih belum lama menjajaki dunia perpolitikan.
Sosok Gibran yang baru dikenal sebagai pejabat publik setelah menjadi Wali Kota Surakarta.
Baca juga: BREAKING NEWS Hasil Rapimnas Gerindra, Sufmi Dasco: Sepakat Bergerak Menangkan Prabowo-Gibran
Lantas seperti apa sepak terjang Gibran?
Pria kelahiran Surakarta, 1 Oktober 1987 ini merupakan Wali Kota Surakarta periode 2021 - 2026, dilantik tanggal 26 Februari 2021.
Mengutip surakarta.go.id, dalam sejarah Kota Solo, Gibran menjadi wali kota termuda pada usia 33 tahun.
Gibran juga diketahui meneruskan sepak terjang Jokowi, eks Wali Kota Surakarta periode 2005 - 2012.
Selama menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran banyak membuat gebrakan baru, terkait pelayanan publik hingga destinasi wisata Solo.
Satu di antaranya destinasi wisata baru Solo Safari.
Mengutip Tribunsolo.com, Solo Safari terus dipersolek, termasuk dengan adanya pembangunan fase dua.