Viral Video PNS Boyolali Diminta Menangkan Paslon, Harus Dicek Kebenarannya, Bawaslu akan Telusuri
Video tersebut memperlihatkan seorang wanita berkerudung mengenakan seragam dinas ASN, yang oleh perekam menyoroti badge logo Kabupaten Boyolali.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video viral di lini media sosial, mengenakan seragam dinas aparatur sipil negara (ASN) dengan logo Kabupaten Boyolali curhat bila diarahkan untuk memenangkan salah satu partai dan pasangan calon presiden (capres) dalam pemilu 2024 mendatang.
Video tersebut viral di sosmed TikTok dan juga X, diunggah pada hari Selasa (14/11/2023).
Video pada akun TikTok @aseppratama01_ telah di tonton sebanyak 2 juta penonton, disukai 84,2 ribu orang, dan mendapat 5.504 komentar saat dilihat TribunSolo.com pada Rabu (15/11/2023).
Baca juga: Viral ASN Boyolali Diarahkan Tak Netral, Ini Tanggapan Bupati Said Hidayat
Sementara di akun X diunggah oleh @mimih6mei di hari yang sama, telah dilihat 127 ribu orang, disukai 1.469 orang, dan mendapat 528 komentar.
Video tersebut memperlihatkan seorang wanita berkerudung mengenakan seragam dinas ASN, yang oleh perekam menyoroti badge logo Kabupaten Boyolali.
Lokasi video sendiri diperlihatkan bila diambil saat tengah makan, di salah satu warung bakso.
Narasi di dalam video mengungkapkan wanita tersebut sebagai ASN telah diarahkan, untuk memenangkan salah satu partai dan juga pasangan capres.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Wapres Maruf Amin Minta ASN dan TNI-Polri Jaga Netralitas
Pengarahan sendiri dia sebutkan, kalau telah menjadi rahasia umum.
Diinstruksikan oleh pimpinan satuan kerja, yang biasa memberinya instruksi.
"Nak menurutku, biasane bupati," salah satu potongan kalimat yang diucapkan sang wanita.
Hal tersebut, menurutnya dikarenakan di wilayahnya Bupati yang memiliki kuasa di Boyolali.
Selain itu, wanita tersebut juga mengungkapkan bila mengikuti arahan mereka bisa mendapat mutasi.
Mutasi dilakukan, dengan menempatkan ASN di lokasi desa yang jauh dari tempat tinggalnya.
"Kalau menolak, juga bisa dijauhi dari pergaulan lingkungan pekerjaannya," ungkap si wanita dalam bahasa Jawa.