Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Dianggap Contek Program Makan Anak Sekolah Karya Anies, Tapi Tak Paham Cara Mengelolanya

Menurut Indra, langkah ugal-ugalan yang akan diambil oleh pasangan ini merupakan bentuk pelanggaran konstitusi

Editor: Erik S
zoom-in Prabowo Dianggap Contek Program Makan Anak Sekolah Karya Anies, Tapi Tak Paham Cara Mengelolanya
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi- Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Indra Charismiadji memberikan reaksi keras atas pernyataan Sekretaris Jenderal TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies BaswedanMuhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Indra Charismiadji memberikan reaksi keras atas pernyataan Sekretaris Jenderal TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.

Nusron berkomentar tentang rencana refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial dan dana Kesehatan dari APBN untuk membiayai program Makan Siang Gratis yang menjadi unggulan pasangan nomor 2 itu.

Menurut Indra, langkah ugal-ugalan yang akan diambil oleh pasangan ini merupakan bentuk pelanggaran konstitusi demi kepentingan elektoral semata.

Baca juga: TKN: Prabowo-Gibran Tetap Lanjutkan dan Tambah dengan Program Makan Siang Gratis dan Susu Gratis




"Kubu 02 sepertinya tidak paham pasal 31 ayat 2, yang mewajibkan setiap warga negara mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, " tegas Indra, Sabtu (2/12/2023).

Sampai hari ini, lanjut Indra, menurut data BPS masih sekitar 20 persen anak Indonesia belum bersekolah sampai tingkat SMP.

“Dari yang bersekolah pun, banyak yang sekolahnya di sekolah swasta yang tentunya belum dibiayai pemerintah sesuai amanat konstitusi. Harusnya siapapun yang menang dalam kontestasi pilpres fokus memenuhi hak asasi anak Indonesia dulu sebelum membuat program lainnya,” katanya.

Anggaran pendidikan yang 660 trilyun, katanya, kalau 450 trilyun dipakai untuk makan siang gratis, maka dapat dipastikan bahwa gaji guru dan dosen akan dipotong, sekolah dan kampus akan banyak rusak karena tidak terawat.

BERITA TERKAIT

“Ini bencana demografi namanya, makin banyak anak Indonesia yang tidak bisa sekolah, ini jauh dari harapan Bonus Demografi," imbuh pria yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia.

Sejak tahun 2019, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah melaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) secara gratis untuk para peserta didik.

Program ini bertujuan untuk asupan makanan sehat supaya gizi mereka tercukupi dan mereka sehat secara jasmani untuk mengikuti segala kegiatan belajar.

Baca juga: Perbandingan Janji Anies, Prabowo, Ganjar di Kampanye Perdana: Faskes, Makan Siang Gratis, Saham Bir

“Program PMTAS ini berjalan dengan baik tanpa harus melakukan refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial dan dana Kesehatan dalam APBD DKI Jakarta. Tidak ada anggaran yang dipotong sama sekali untuk program ini,” lanjutnya.

“Mungkin kubu Prabowo – Gibran perlu datang ke kami dan belajar bagaimana cara mengelola program seperti ini. Kami sangat terbuka. Kubu AMIN memang sangat berbeda, semua program sudah pernah dilakukan bukan baru janji,” pungkas Indra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas