Ganjar Tampung Keluhan Kaum Disabilitas Ditemani Angkie Yudistia di Mataram
Tepat di hari Penyandang Disabilitas Internasional, Ganjar Pranowo menampung keluhan penyandang disabilitas.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Tepat di hari Penyandang Disabilitas Internasional, Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan aktivitas lari pagi di Jalan Udayana Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (3/12/2023).
Mengenakan pakaian serba hitam, Ganjar hadir dalam acara Car Free Day (CFD) di Kota Mataram..
Kehadirannya pun menyedot perhatian warga.
Sehingga, ia pun terpaksa berolah raga dengan jalan cepat karena warga menyemut mengerumuninya.
Sesekali Ganjar menyapa warga yang memanggilnya dari pinggir jalan.
Baca juga: Ganjar Sebut Tak Ada yang Salah Kurikulum Pendidikan Era Jokowi
Ganjar juga mencoba menggendong bayi yang diajak orang tuanya mengikuti CFD.
Ganjar lalu menuju lapangan futsal yang sudah dipenuhi penyandang disabilitas.
Ganjar membagikan kursi roda kepada para penyandang disabilitas.
"Ada banyak hal yang harus kita bangun untuk mencapai kesetaraan, kami berkeliling ke banyak tempat, para penyandang disabilitas kami harap punya akses yang sama," kata Ganjar.
Baca juga: Uu Ruhzanul Dampingi Prabowo di Tasikmalaya, DPP PPP Tegaskan Solid Dukung Ganjar-Mahfud
Tidak hanya itu, Ganjar berjanji akan memastikan bahwa fasilitas umum juga akan ramah terhadap penyandang disabilitas.
Kepada penyandang tuna rungu, Ganjar menginginkan bahwa bahasa isyarat juga agar banyak diketahui masyarakat.
Sehingga ke depannya dalam perencanaan pembangunan juga, Ganjar berjanji akan melibatkan kelompok disabilitas.
"Saya sedikit punya pengalaman waktu jadi gubernur dulu, dalam setiap rapat perencanaan melibatkan kelompok disabilitas selain perempuan dan anak," kata Ganjar.
Kenalkan Angkie Yudistia
Ganjar pun memperkenalkan Angkie Yudistia, seorang millenial penyandang tunarungu.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mendengar banyak masukan dari para penyandang disabilitas.
Ganjar mendengarkan beberapa masukan terkait kesetaraan hak aksesibilitas kaum disabilitas khususnya di ruang-ruang publik.
Kepada Ganjar, mereka mengeluhkan bahwa selama ini kebutuhan akses disabilitas acapkali terpinggirkan.
"Tadi ada yang menyampaikan 'Di sini sudah pakai kursi roda, Pak, tapi saya sulit untuk naik tangga, Bapak tolong berikan akses'. 'Pak saya tunanetra, tolong Pak saya berikan jalan ada tandanya dan kami tahu'," kata Ganjar Pranowo mengungkap berbagai keluhan warga.
Menurutnya, banyak ruang publik yang ada lanjut Ganjar memang dinilai kurang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Untuk itu, Ganjar berkomitmen mendorong penyediaan inklusivitas infrastruktur seperti ruang publik dan kantor-kantor pemerintahan yang ramah bagi penggunanya, termasuk disabilitas pada masa pemerintahannya mendatang.
"Saya sudah punya pengalaman pada saat jadi gubernur, waktu itu kelompok disabilitas adalah salah satu kelompok yang selalu kami ajak dalam musyawarah perencanaan pembangunan di samping kelompok perempuan dan anak. Inilah cara membuat setara semuanya dan tidak ada yang ditinggalkan, no one left behind," ucapnya.
Sementara itu, Angkie dalam kesempatan yang sama mengatakan Indonesia akan lebih menuju inklusif di bawah kepemimpinan Ganjar.
Angkie telah memiliki segudang pengalaman dalam menangani isu disabilitas.
Yakni, pengalaman sebagai Staf Khusus Presiden telah membuka jalan penyandang disabilitas memiliki payung hukum atas hak-hak penyandnag disabilitas dalam berbagai sektor.
Saat ini Indonesia telah memiliki Undang-Undang no 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, beserta peraturan turunan sebanyak 7 Peraturan Pemerintah dan 2 Peraturan Presiden
"Bersama teman disabilitas kami percaya, Pak Ganjar akan Gerak Cepat membawa Indonesia lebih baik dan lebih inklusi dengan program-program unggulan beliau. Jadi kami berjuang bersama beliau," ucap Angkie.
Angkie mengatakan, rekam jejak Ganjar selama dua periode menjadi anggota DPR RI dan dua periode menjadi Gubernur Jateng membuktikan betapa Ganjar peduli kepada penyandang disabilitas.
Ia selalu menempatkan penyandang disabilitas pada posisi yang penting dalam pengambilan kebijakan.
"Karena beliau itu mengerti dan memahami betul apa yang dibutuhkan penyandang disabilitas,"katanya.
Angki mengatakan Ganjar mau merangkul penyandang disabilitas dalam pengambilan kebijakannya saat menjadi Gubernur Jateng.
"Kami berharap, beliau juga akan merangkul seluruh penyandang disabilitas di Indonesia jika kelak menjadi presiden," ujarnya.
Sekilas Sosok Angkie Yudistia
Angkie Yudistia saat ini dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Ekesekutif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Angkie Yudistia dalam pemerintahan Jokowi-Maruf Amin dipercaya taf khusus presiden.
Angkie Yudistia lahir pada tanggal 5 Juni 1987 di Kota Medan.
Angkie diketahui kehilangan pendengarannya sejak usia 10 tahun.
Dugaan sementara, hal itu tidak terlepas dari konsumsi obat-obatan antibiotik saat ia mengidap penyakit malaria.
Angkie memasuki pendidikan taman kanak-kanak di Kota Ambon.
Setelah itu, dia harus menyelesaikan SD di tiga kota, yaitu Ternate, Bengkulu, dan Bogor.
Baru setelah itu dia menamatkan SMP dan SMA di Bogor, Ia adalah lulusan dari SMA Negeri 2 Bogor.
Kemudian angkie melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di London School of Public Relations Jakarta atau yang lebih dikenal dengan LSPR.
Ketika berkuliah di LSPR ia memilih untuk mengambil jurusan Ilmu Komunikasi, ia menyelesaikan pendidikan S1-nya pada tahun 2009, kemudian ia melanjutkan S2 dan lulus pada tahun 2010.
Wanita muda ini selain aktif di beberapa bidang sosiopreneur, dia juga menjadi Duta Indonesia pada ajang Asia-Pacific Development Center of Disability.
Selain itu, pada tahun 2008 dia sempat menjadi salah satu finalis Abang None Jakarta.
Masih pada tahun yang sama, ia juga didapuk sebagai "The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008".
(Tribunnews.com/ Tribunlombok.com/ Robby Firmansyah)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Ganjar Kampanye di Lombok: Lari Pagi Bareng Warga, Ungkap Program Unggulan Peduli Disabilitas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.