Seloroh Ganjar ke Bawaslu di Kendari: Daripada Intip-intip, Saya Ajak Kerja Sama
Saat dialog dengan masyarkat Kendari, Ganjar juga mendengar aspirasi seorang petani kopi dari Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, Amirudin.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berdialog dengan para petani dan masyarakat di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023).
Saat berdialog dengan para petani, Ganjar sempat berseloroh mengenai kedatangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat dalam acara itu.
"Halo Bawaslu, halo Bawaslu, Halo Bawaslu. Aku bicara dengan Anda, daripada intip-intip, sekarang saya ajak kerja sama," kata Ganjar di lokasi.
Ganjar meminta Bawaslu membantu para penyandang disabilitas agar bisa ikut pencoblosan pada 14 Februari 2024.
"Ya Bawaslu ya, tolong untuk penyandang disabilitas, perhatikan mereka agar nanti pada saat nyoblos mereka punya akses. Oke ya? Sip," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mendengar aspirasi seorang petani kopi dari Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara, Amirudin.
Amirudin meminta Ganjar tak perlu membangun jalan tol jika terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.
"Kita tak perlu jalan tol, tidak perlu aspal jalanan di mana-mana," kata Amirudin kepada Ganjar.
Amirudin meminta mantan Gubernur Jawa Tengah itu memberantas praktik-praktik korupsi bila terpilih menjadi presiden.
"Yang perlu bagaimana caranya korupsi, koruptor dihabisi. Karena itu yang merugikan negara. Ini permintaan kami," ujarnya.
Dia juga menagih janji calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar, yakni Mahfud MD untuk memberantas korupsi.
"Terus Mahfud sudah dijanji kami akan habisi korupsi, koruptor. Itu saja, ndak usah jalan tol," ungkap Amirudin.
Sementara itu, Ganjar mengatakan bahwa dirinya sudah menyiapkan langkah untuk menaikkan kelas para petani Indonesia.
Hal tersebut seperti menyiapkan pabrik pupuk sendiri, sumber daya manusia mumpuni, hingga produksi untuk memenuhi seluruh langkah distribusi ke para petani.
“Ini harus ditangani dengan cepat,” ungkap Ganjar.