TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menegaskan, pihaknya ingin menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pernyataan Anies disampaikan saat mengikuti acara “Tanyo Bang Anies” bersama pemuda dan mahasiswa dari berbagai kampus di Abadi Convention Center (ACC), Jambi, Kamis (14/12/2023).

Dalam acara tersebut, Anies dicecar berbagai pertanyaan dari mahasiswa. Mulai dari persoalan pendidikan, konflik agraria, teknologi, keamanan data, hingga kebijakan pembangunan yang akan diambil begitu terpilih sebagai presiden RI.

“Republik ini didirikan dengan tujuan tegas, menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

Ia mengingatkan kembali sejarah bangsa Indonesia, di mana tak ada pemikiran rasa keadilan pada zaman kolonial Belanda, yang ada eksploitasi. Mulai sumber daya alam sampai sumber dana manusianya

Anies menambahkan, setelah kemerdekaan, negeri ini dibangun sendiri supaya terjadi keadilan.

Tujuan keadilan, lanjut dia, tak hanya menggulung kolonialisme, tapi menggelar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kami ingin mewujudkan Indonesia adil makmur untuk semua. Bukan untuk sebagian orang,” kata Anies.

Baca juga: Ganjar Pranowo Respons Pernyataan Prabowo Sebut Pupuk di Jateng Langka: Yang Tanya Kurang Piknik

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, prinsip keadilan bila diterjemahkan dalam operasional, dapat berbentuk membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar, membesarkan yang kecil tanpa memusuhi yang besar.

“Untuk lakukan perubahan kami pilih jalur konstitusional, jalur pemilu. Bukan soal mengganti presiden, tapi mau mengubah kebijakan yang bermasalah. Menyisipkan prinsip keadilan dalam setiap kebijakan,” tandasnya.

Bereskan Transportasi Batubara Amburadul hingga Tambang Ilegal

Dalam dialog dengan para pemuda dan mahasiswa ini, Anies juga menyampaikan janji kampanyenya untuk membereskan masalah transportasi batubaru dan tambang ilegal di Jambi.

Hal itu disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan dari mahasiswa bernama Sirajudin.

Sirajudin mengatakan, transportasi batubara yang ada saat ini di Jambi sangat amburadul hingga menelan banyak korban jiwa.

Ditambah lagi beberapa perusahaan tambang batubara ada yang izinnya masih bermasalah dan masih ilegal.