Perbandingan Hasil Survei Terbaru Capres-Cawapres di Jateng, Ganjar-Mahfud Aman di Kandang Banteng?
Perbandingan elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres di Jawa Tengah (Jateng) menurut survei terbaru. Ganjar-Mahfud unggul tapi tergerus.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut perbandingan elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres di Jawa Tengah (Jateng) menurut survei terbaru jelang Pilpres 2024, dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Diketahui, Jawa Tengah disebut kandang banteng karena menjadi lumbung suara dari PDI Perjuangan (PDIP) pada Pemilu 2019.
Hasil Pileg 2019, PDIP memerahkan Jateng dengan 5.769.663 suara atau setara dengan 29,71 persen.
Urutan kedua ada PKB dengan 2.726.730 suara atau 14,04 persen.
Sementara pada Pilpres 2019, pasangan yang diusung PDIP, Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapat 16.825.511 suara atau 77,29 persen.
Sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 4.944.447 suara atau 22,71 persen.
Baca juga: Survei Terbaru Elektabilitas Capres-cawapres di Luar Jawa Menurut 3 Lembaga Survei
Lantas bagaimana dengan hasil survei terbaru capres-cawapres 2024 di Jateng?
Hasil Survei Elektabilitas Capres-Cawapres di Jateng
Berdasar survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin (11/12/2023), elektabilitas Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran di Jateng mengalami peningkatan dibanding hasil survei pada Agustus lalu.
Sedangkan Ganjar-Mahfud patut was-was, meski masih mendominasi.
- Litbang Kompas (Agustus 2023)
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 1,6 persen
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka : 19,6 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD : 62,0 persen
- Litbang Kompas (Desember 2023)
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 4,1 persen
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka : 29,6 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD : 31,6 persen
- Survei Indikator
Sementara itu berdasar survei Indikator yang dilakukan pada 23 November hingga 1 Desember 2023, Ganjar-Mahfud unggul di atas 50 persen.
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 9,0 persen
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka : 35,3 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD : 51,7 persen
- LSI
Sementara itu Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada 3-5 Desember 2023 memotret elektabilitas tiga capres-cawapres di Jateng-DI Yogyakarta.
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 10,6 persen
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka : 36,7 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD : 42,7 persen
Adapun responden yang belum menentukan pilihan (tidak tahu/tidak jawab) mencapai 9,9 persen.
Baca juga: Anies-Ganjar Siap Penuhi Undangan KPK soal Forum Adu Gagasan Berantas Korupsi
Pendapat Pengamat
Sementara itu pengamat psikologi politik dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Moh Abdul Hakim menanggapi hasil survei Litbang Kompas terbaru yang menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan ketiga, di bawah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Hakim menyoroti tergerusnya suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah (Jateng) pada survei Litbang Kompas edisi Desember 2023.
Ia mengungkapkan suara pasangan Ganjar-Mahfud di Jateng pada bulan Agustus mencapai 62 persen, dan kini merosot di angka 31,6 persen.
Sementara elektabilitas Prabowo-Gibran di Jateng naik dari 19,6 persen menjadi 29,6 persen.
Sedangkan Anies-Muhaimin juga mengalami kenaikan dari 1,6 persen menjadi 4,1 persen.
"Kenapa suara Ganjar turun, karena imbas kritik terbuka yang dialamatkan kepada Joko Widodo. Juga pemilih atau masyarakat di Jateng mulai menerima Prabowo-Gibran," ungkap Hakim kepada Tribunnews, Senin (11/12/2023).
Menurunnya elektabilitas Ganjar dinilai Hakim sebagian besar lari ke pasangan Prabowo-Gibran yang mengalami kenaikan signifikan.
Selain itu, juga masuk ke area pemilih yang belum memutuskan pilihan sebanyak 28 persen.
Lebih lanjut, manuver kubu Ganjar yang kerap mengkritik Jokowi secara terbuka juga berimbas positif ke Anies-Muhaimin (AMIN).
"Yang jelas PDIP di Jateng mulai terlihat kehilangan besar. Saya menduga itu mulai terjadi di wilayah Solo Raya."
"Kenapa, karena masyarakatnya mengenal Jokowi secara pribadi," ungkapnya.
Hakim memprediksi suara Ganjar di Jateng bisa kian tidak aman jika Prabowo-Gibran masif mendatangi kantong-kantong PDIP.
"Nanti angkanya akan berbeda lagi jika misalnya Pati, Jepara, Banyumas misalnya didatangi Prabowo-Gibran," tuturnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.