Tokoh Banyumas: Perkataan 'Ndasmu' oleh Prabowo Maknanya Kasar Sekali
Kritikan terhadap ucapan 'Ndasmu' oleh Capres Prabowo Subianto disampaikan tokoh masyarakat Banyumas bernama Asringun Marthawirya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makin banyak tokoh masyarakat yang menyayangkan pernyataan Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto yang mengatakan 'Etik Ndasmu' di acara rapat konsolidasi internal Partai Gerindra di JIExpo beberapa hari lalu dan kemudian rekaman videonya viral di media sosial.
Pernyataan 'Ndasmu' oleh Prabowo itu diduga diarahkan ke Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan saat mereka tampil di Debat Capres, Selasa malam pekan lalu.
Kritikan terhadap Prabowo disampaikan tokoh masyarakat Banyumas bernama Asringun Marthawirya. Dia mengatakan, ucapan 'ndasmu’ merupakan kata-kata kasar di kalangan penggembala kambing di masyarakat Banyumas.
Menurut Asringun, kata 'ndasmu' adalah bahasa pangon.
“Orang yang menggembala wedhus, kambing itu. Itu pun ada tingkatannya," ujar Asringun yang berasal dari keluarga Marthawirya, salah satu keluarga yang terpandang di suku adat Bonokeling, Selasa (19/12/2023).
"Kalau ndasmu itu pada tataran yang sangat kasar. Biasanya, bilang dengkulmu angop. Yang kedua adalagi, gundulmu. Yang ketiga, ndasmu itu. Sangat kasar Mas,” imbuhnya.
Bahasa ndasmu, kata dia, hanya diucapkan pada tataran orang-orang yang sebaya, seumuran. Istilahnya setara dalam segala macam.
“Dan itu bahasa orang pangon. Kalau ada ribut-ribut bahwa bahasa ndasmu itu bahasanya orang Banyumas, kesehariannya keluarga di Banyumas. Sebetulnya itu sangat menyakitkan. Kami tersinggung, bener,” ucapnya.
Menurut Asringun, boleh dicek dalam internal keluarga, seorang bapak atau ibu tidak akan mengatakan kata ndasmu terhadap anaknya sekalipun.
Baca juga: Klarifikasi Prabowo soal Ndasmu Etik di Rakornas Gerindra, Singgung Cara Bicara Orang Banyumas
“Orang Banyumas memang blakasuta, tapi mereka juga tahu tata krama. Tahu unggah-ungguh, dan pasti pakewuh banget kalau bilang ndasmu,” ujarnya.
Asringun menegaskan, kata-kata 'ndasmu' hanya terucap ketika seseorang sudah jengkel luar biasa.
“Kemarahan yang sangat luar biasa. Itu baru terucap. Saya yakin warga Banyumas dalam hal ini sepakat, bahwa ndasmu bukan bahasa keseharian orang-orang Banyumas," ucapnya.
"Sekali lagi, saya sangat tersinggung, kalau ndasmu itu dikatakan bahasa keseharian keluarga di Banyumas,” pungkasnya.
Tanggapan Cak Imin terhadap Ucapan 'Ndasmu' oleh Prabowo
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menanggapi pernyataan 'Ndasmu Etik' yang diucapkan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Pernyataan tersebut dilontarkan Prabowo pada Rakornas Gerindra JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/12/2023) sore.
Menurut Cak Imin, keberhasilan ketatanegaraan di Indonesia justru berada pada etika dan dia menegaskan, penerapan etika tidak boleh diremehkan dalam penyelenggaraan negara.
"Ya susah ya untuk bisa mencerna, bahwa salah satu keberhasilan ketatanegaraan kita itu justru di etik, etik posisinya itu sama dengan hukum. Karena apa? Karena etika penyelanggara negara dan hukum penyelenggara negara itu sejajar sehingga smuanya berjalan lebih objektif. Karena itu jangan remehkan etika," tutur Cak Imin di Gedung Guru, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/12/2023).
Baca juga: PDIP Respons Ucapan Prabowo Soal Ndasmu Etik: Ada Persoalan Serius Terkait Psikologis
Cak Imin menilai upaya penyadaran penerapan etika harus dapat diapresiasi semua pihak.
"Ya sebagai bagian penyadaran bahwa etika harus dijunjung tinggi," kata Cak Imin.
Tanggapan Ganjar Pranowo atas Ucapan 'Ndasmu' oleh Prabowo
Ditemui di Kota Bekasi, Jawa Barat, Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo enggan berkomentar banyak terkait video tersebut. Ia menyebut masyarakat bisa menilai sendiri makna pernyataan Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo di acara 'Konsolidasi Nasional Partai Gerindra' di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (15/12/2023). (dok.)
Karena itu, Ganjar berpesan pada semua pihak untuk menggunakan kata-kata yang baik ketika berbicara, terutama bagi pihak-pihak yang ikut andil dalam kampanye Pilpres 2024.
"Makanya saya berikan pesan kepada warga untuk kita pakai kalimat-kalimat yang tentu saja dibuka saja, kalimat bagus, tidak black campaign, tapi negatif campaign boleh," ujar Ganjar.
Ketimbang melontarkan perkataan buruk, Ganjar lebih memilih beradu data dan fakta dalam persaingan Pilpres 2024.
Menurut Ganjar, publik akan bisa menilai karakter peserta Pilpres 2024 selama masa kampanye berlangsung.
Hasto: Prabowo Emosional
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menilai ucapan 'ndasmu etik' bisa menunjukkan karakter Prabowo yang sesungguhnya.
"Dengan debat kemarin terbukti bahwa Pak Prabowo menampilkan jati dirinya yang selama ini mencoba ditutup-tutupi dengan marah, emosional," ucap Hasto, di Pasar Jaten Kampung Jawi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).
"Bagi orang Jateng etika ndasmu itu menyentuh sesuatu hal yang sangat dalam bahwa ini bukan karakter pemimpin."
Karena itu, Hasto menilai Prabowo bukanlah sosok penerus Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti yang kerap digaungkan selama ini.
Sebelumnya, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto buka suara soal ucapannya ndasmu etik yang videonya ramai beredar.
Video Prabowo mengucapkan ndasmu etik menjadi viral dan banyak beredar di medsos bahkan kata ndasmu menghiasi trending topic X (dulu Twitter) sejak Sabtu (16/12/2023).
Awalnya, Prabowo Subianto sempat tidak banyak berkata-kata ketika ditanya awak media usai ziarah ke makam Bung Karno, Minggu (17/12/2023), soal ucapannya ndasmu etik yang viral.
Prabowo Minta Jangan Dibesar-besarkan
Namun kemudian Prabowo menjelaskan kalimat ndasmu etik itu yang kemudian menjadi viral tersebut saat ditanya awak media di GOR Soekarno Hatta, Blitar, Jawa Timur.
Menurut Prabowo, ucapannya itu adalah pembicaraan dalam keluarga atau internal Partai Gerindra.
"Itu di antara keluarga kita bicara dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara begitu," ucap Prabowo di GOR Soekarno Hatta, Blitar, Jawa Timur, Minggu (17/12/2023) seperti dikutip dari kompas.com.
Prabowo meminta hal itu tidak terlalu dipersoalkan menjadi besar. "Enggak usah dibesar-besarkan," ujar Prabowo.
Laporan reporter Valentino Very/Fahdi Pahlevi | Sumber: Warta Kota