Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Sebut Janji Cawapres untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi hingga 7 Persen Sebuah Keharusan

Jika RI ingin menjadi negara maju tahun 2045 maka harus mengejar pertumbuhan ekonomi di kisaran 7 sampai 8 persen.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pengamat Sebut Janji Cawapres untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi hingga 7 Persen Sebuah Keharusan
Tribunnews/JEPRIMA
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam mengungkapkan janji para cawapres untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi RI hingga 7 persen adalah sebuah keharusan. Calon Wakil Presiden Nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan nomor urut 3 Mahfud MD saat mengikuti acara Debat Calon Wakil Presiden 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam mengungkapkan janji para cawapres untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi RI hingga 7 persen adalah sebuah keharusan.

"Sehingga bukan lagi persoalan realistis atau tidak realistis, tapi adalah sebuah keharusan," kata Piter Abdullah Redjalam saat berbincang dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network, Domu Ambarita, Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Cak Imin Singung Kebijakan Ekonomi Indonesia Saat Ini Tidak Berpihak ke Rakyat

Ia memaparkan, jika RI ingin menjadi negara maju tahun 2045 maka harus mengejar pertumbuhan ekonomi di kisaran 7 sampai 8 persen.

Pasalnya jika tetap berada di angka 5 persenan maka akan terjebak sebagai negara berpendapatan menengah.

"Yang kedua adalah kita tidak bisa memanfaatkan bonus demografi itu berpotensi menjadi bencana demografi, karena dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah di kisaran 5 sampai 6 persen itu kita tidak bisa menciptakan lapangan kerja yang cukup," tutur Piter.

Lebih jauh menurut Piter, apa yang dijanjikan oleh para cawapres sudah selayaknya direalisasikan.

Berita Rekomendasi

Karena itu harus mencari presiden dan wakil presiden baru untuk memahami perekonomian.

Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

"Angka pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi itu kita tahu artinya investasi yang lebih besar ya kemudian menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan kemudian menciptakan kesejahteraan," terangnya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas