Program Satu Sarjana Disebut Bantu Keluarga Miskin Naik Kelas
Berbagai program diusung oleh tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di masa kampanye Pilpres 2024
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai program diusung oleh tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di masa kampanye Pilpres 2024.
Seperti halnya di sektor pendidikan, keluarga miskin menjadi sasaran penyaluran program satu sarjana.
Hal ini digaungkan oleh Capres-Cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Direktur Narasi dan Konten Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Roby Muhamad menyebut, program satu sarjana tiap keluarga miskin, terinspirasi dari kisah hidup Ganjar yang lahir dari keluarga miskin, di mana kakak pertama Ganjar hanya lulusan SMA.
Baca juga: Gibran Pakai Akronim Sulit saat Debat, Bantah Tiru Jokowi, Sebut Istilah Biasa dalam Investasi
“Jadi program satu keluarga miskin satu sarjana ini memang penting dan menarik, salah satunya karena terinspirasi dari Mas Ganjar sendiri," jelasnya belum lama ini.
"Baru kakak kedua yang bisa kuliah, sehingga Mas Ganjar kuliah di UGM. Dengan kuliah ini berhasil mengangkat taraf kehidupan keluarga, itu salah satu latar belakang inisiatif,” kata Roby.
Menurut Ganjar-Mahfud, program ini merupakan solusi untuk mengatasi banyak persoalan yang dialami keluarga miskin di Indonesia saat ini.
Komitmen tersebut disampaikan Ganjar dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Tangerang Selatan pada November lalu.
Menurut dia, pendidikan merupakan cara terbaik untuk memperbaiki hidup keluarga yang kurang mampu.
"Kita melihat, bagaimana kita mengangkat derajat orang miskin melalui pendidikan satu keluarga miskin satu sarjana Insya Allah ini akan mendorong mereka lepas dari itu," ujar Ganjar.
Mantan gubernur Jawa Tengah ini meyakini, kehadiran negara harus ada mulai dari kehidupan anak-anak.
Oleh sebab itu, pendidikan menjadi sangat penting karena sangat berkaitan dengan pembentukan karakter.
Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan mempersiapkan siswa untuk masuk ke lapangan kerja.
Menurut Ganjar-Mahfud, berbagai riset menjelaskan bahwa semakin tinggi pendidikan, semakin mungkin keluarga tersebut bisa keluar dari keadaan kemiskinan.
Dengan demikian, program satu sarjana tiap keluarga miskin, merupakan salah satu cara ampuh untuk meningkatkan kesejahteraan sebuah keluarga.
Ganjar-Mahfud optimis, jika program ini terlaksana secara merata di seluruh daerah di Indonesia, maka semua keluarga miskin niscaya akan naik kelas.
Misi 3 Cawapres
Para calon wakil presiden (cawapres) memaparkan masing-masing gagasannya di akhir debat pada Jumat (22/12/2023).
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menggagas soal slepetnomic di akhir debat.
Cak Imin mengklaim kebijakan ekonomi pemerintah saat ini, tidak memiliki keberanian untuk menegakkan aturan ‘main’ yang adil. Terutama, keadilan yang berpihak kepada masyarakat.
Baca juga: Beri Closing Statement Debat, Mahfud Pamerkan Program Unggulan senilai Rp2,5 Triliun selama 5 Tahun
“Itulah kenapa kami menggagas Slepetnomic sebagai solusi ekonomi kita, segala ketidakadilan kita slepet,” kata Cak Imin di Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Jika terpilih, Cak Imin memastikan akan ‘slepet’ proyek yang menggunakan anggaran jumbo tapi hanya untuk kepentingan segelintir orang.
Karena itu, Cak Imin ingin ada perubahan-perupayaan berupa pemerataan dan pembangunan kota-kota dan desa-desa di seluruh Indonesia.
“Kedepan kecurangan pembuat aturan yang merangkap sekaligus pemain bisnis, harus kita selepet. Kita bangun kesetaraan bagi semua pelaku usaha untuk maju bersama,” tutur Cak Imin.
Cak Imin menyampaikan, dengan slepetnomic pasangan nomor urut 01 ingin memastikan pembangunan ekonomi Indonesia dikerjakan pakai hati, pakai otak.
“Kita ingin kerjakan pembangunan dengan menggunakan pakai hati, pakai otak,” tambah Cak Imin.
Sedangkan, cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, 2030 nanti Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Saat itu sebagian besar penduduk Indonesia ada pada usia produktif.
“Ini kesempatan kita untuk meningkatkan produktifitas nasional. Peluang untuk menuju Indonesia Emas makin terbuka lebar,” kata Gibran.
Untuk memanfaatkan peluang itu, Gibran mengajak untuk bekerja keras, fokus, dan berani melakukan lompatan. Sebab, kesempatan bonus demografi diklaim hanya datang sekali.
“Kesempatan ini tidak akan terulang lagi. Untuk itu kita harus kerja keras, kerja fokus, berani melakukan lompatan. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Prabowo yang sudah memberikan saya kesempatan untuk ikut andil dalam kontestasi ini. Saya sangat bangga sekali saya menjadi bagian dalam perjalanan menuju Indonesia emas,” terang Gibran.
Sedangkan, cawapres nomor urut 03 Mahfud MD ingin memastikan untuk negara yang bersih melalui penegakan hukum tanpa pandang bulu. Lalu, Mahfud memaparkan 21 program unggulan senilai Rp2.500 triliun selama 5 tahun, yaitu:
1. 17 juta lapangan kerja
2. 1 desa, 1 fasilitas kesehatan, 1 tenaga kesehatan
3. Uang saku, kasir posian
4. 10 juta hunian
5. Rumah semudah punya motor
6. Sekolah dapat, lulus pasti kerja
7. Satu keluarga miskin, satu sarjana
7. Perempuan maju
8. Guru naik kelas
9. Kuliah gratis untuk anak prajurit dan bhayangkara
10. Mudah berusaha, termasuk UMKM dan Koperasi
11. Masjid sejahtera, pengurus masjid terlindungi
12. Guru gaji dan guru agama lain digaji
13. Pasokan pangan aman, harga enak dikantong
14. Lansia bahagia, anak cucu gembira
15. Petani, bangga bertani
16. Di laut kita jaya, nelayan sejahtera
17. Disabilitas mandiri berprestasi 1 desa, 1 mobil
18. Internet super cepat, gratis dan merata
19. Bansos pasti lanjut, tapi harus tepat sasaran
20. Sikat KKN
21. KTP Sakti
“Segala kebijakan pemerintah harus mengutamakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat termasuk memelihara fakir miskin dan anak terlantar,” tambah Mahfud MD.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Dennis Destryawan)