Terancam Diberhentikan PPP Buntut Dukung Prabowo-Gibran, Ini Respons Witjaksono
Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Witjaksono menanggapi kabar dirinya akan diberhentikan dari parta imbas dukung Prabowo-Gibran.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Witjaksono menanggapi kabar dirinya akan diberhentikan dari partai buntut deklarasi mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Adapun Witjaksono mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran melalui organisasi relawan pejuang PPP.
Relawan itu sebagiannya merupakan pengurus dari PPP.
Witjaksono mengaku tidak tahu atas informasi pemberhentian dirinya.
Sebaliknya, ia justru baru tahu adanya informasi akan diberhentikan dari PPP dari media massa.
"Saya tidak tahu, saya hanya membaca dari media. Tidak (belum pernah ada pemanggilan). Kami fokus, nawaitu berjuang untuk Indonesia Maju dan membesarkan PPP," ucap Witjaksono kepada wartawan, Minggu (31/12/2023).
Baca juga: Plt Ketua Umum PPP Pastikan Bakal Pecat Kader yang Membelot Dukung Prabowo-Gibran
Witjaksono menyatakan bahwa ia bersama Pejuang PPP sudah menyiapkan konsolidasi dan beberapa titik deklarasi di Indonesia untuk mendukung Prabowo-Gibran.
"Kami sudah menyiapkan langkah konsolidasi untuk memenangkan Prabowo-Gibran dan sudah kami siapkan beberapa titik deklarasi Pejuang PPP di seluruh Indonesia. Solid, Bismillah menang sekali putaran," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dukungan kepada Prabowo-Gibran merupakan aspirasi nyata dari kader PPP.
Baginya, dukungan itu melihat aspek rasionalitas.
Baca juga: PPP Tegas Cabut Keanggotaan Oknum Kader yang Dukung Prabowo-Gibran
"Aspirasi kader ini nyata dan tidak dapat dibendung. Kami tetap setia kepada PPP tapi kami mengedepankan aspek rasionalitas, bukan emosi. Prabowo-Gibran yang terbaik untuk bangsa ini," ucapnya.
Di sisi lain, Witjaksono menyebutkan Pejuang PPP mengaku kebanjiran dukungan setelah deklarasi mendukung Prabowo-Gibran. Bahkan, kader-kader PPP di daerah disebut banyak menghubunginya untuk konsolidasi dan menyiapkan deklarasi di daerahnya masing-masing.
"Kami kebanjiran dukungan sejak deklarasi, kader di daerah semangat dan meminta kita hadir untuk deklarasi, bahkan ada yang telah menyiapkan (deklarasi). Bukan kami yang mencari ya, kami yang dihubungi dan didukung penuh," tukasnya.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merespons soal kemunculan gerakan yang mengatasnamakan Pejuang PPP dengan mendukung paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
"Pertama di PPP, baik di AD/ART maupun peraturan organisasi tidak ada yang namanya nomenklatur organisasi yang bernama pejuang PPP. Yang ada dalam struktur pusat namanya DPP PPP, DPW PPP untuk provinsi, DPC PPP untuk Kabupaten dan kota," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek, saat ditemui di Jakarta Pusat, pada Sabtu (30/12/2023).
"Jadi kalau ada yang mengatasnamakan PPP di luar struktur organisasi itu berarti adalah liar," sambungnya.
Awiek menyebut, mereka yang mengatasnamakan PPP itu merupakan oknum yang memiliki pilihan politik pribadi.
Ia menegaskan, para oknum tersebut telah dicopot keanggotaannya sebagai kader PPP.
"Kemarin ada salah satu oknum yang kebetulan dia sebagai wakil ketua majelis pertimbangan itu sudah diambil langkah disiplin organisasi. Yakni dengan melakukan pemberhentian dari struktur majelis pertimbangan dan sekaligus dicabut keanggotaannya," ungkap Awiek.
Selain itu, terhadap caleg yang terlibat mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Gibran, kata Awiek, jika nantinya terpilih maka tak ada dilakukan pelantikan.
"Kedua terhadap caleg yang kemarin mengatasnamakan dirinya bukan anggota DPRD dalam PPP terlibat dalam kegiatan itu, kalau mereka nanti terpilih, tidak akan diajukan pelantikan bahkan akan di PAW terlebih dahulu Sebelum dilakukan pelantikan," tegas Awiek.
Ia menuturkan, keputusan ini dilakukan guna menunjukkan keseriusan PPP menegakkan disiplin organisasi dan mengamankan keputusan partai yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.
"Kita berkomitmen untuk menang satu putaran," ungkapnya.