Analis Geopolitik Membedah Visi Misi Capres 2024 di Isu Pertahanan dan Hankam: Siapa yang Unggul?
Debat ketiga calon presiden antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan kembali di gelar dan berlangsung di Istora Senayan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat ketiga calon presiden (capres) antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan kembali di gelar dan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (7/1).
Dalam debat nanti, terdapat enam sub tema yang akan disampaikan oleh ketiga capres tersebut.
Yakni, Pertahanan dan Keamanan, Hubungan Internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik Luar Negeri.
Lalu, bagaimana pandangan Analisa Geopolitik soal Visi Misi Capres 2024 yang akan disamapikan dalam debat 7 Januari mendatang?
Analis Geopolitik dan Pertahanan dan Keamanan (Hankam), Dr. Yulis Sulilawaty pun membedah soal visi misi calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan.
Yulis menyebut, Anies Baswedan menyampaikan soal bagaimana memperkuat sistem pertahanan, tentang bicara kepemimpinan indonesia di kancah global dan bicara bagaimana inisiator perdamaian negara tertindas.
Tak hanya itu, Anies juga bicara soal perlindungan WNI di luar negeri, tentang penanganan perubahan iklim dan keikutsertaan perempuan dikancah global.
Menurut Yulis, visi misi yang disusun oleh Anies Baswedan itu telah terpampang di dalam tujuan negara.
Dia juga menyinggung soal visi misi Anies yany turut melibatkan perempuan, namun tak dijabarkan secara jelas.
Hal itu disampaikan Yulis saat diskusi bertajuk 'Meramal Geopolitik Dunia dan Hankam dari Visi Misi Capres 2024' secara virtual, Jumat (5/1). Direktur Indonesian Publik Institute (IPI) Karyono Wibowo pun bertindak sebagai moderator dalam acara tersebut.
"Yang harus dipahami adalah, ini sudah ada di dalam tujuan nasional kita, lalu, kenapa diturunkan demikian? Trus, maksud keikutsertaan perempuan juga harus jelas. Apakah selama ini perempuan Indonesia tidak ikut serta," kata Yulis.
Meski begitu, dia mengaku mengapresiasi visi misi Anies Baswedan yang turut memperhatikan perubahan iklim ketika bicara soal pertahanan negara.
"Tapi yang cukup menarik itu tentang mereka bicara perubahan iklim. Memang itu sangat menjadi ancaman, hanya sangat disayangkan mereka tidak bicara tentang moderenisasi alusista, atau tidak bicara bagaimana sih alusista pertahana itu untuk membentuk postur pertahana Indonesia yang maju," terang Yulis.