Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maruarar Sirait Keluar PDIP Demi Ikuti Presiden, Elite Golkar: Pak Jokowi Masih di PDIP

Dirinya menduga kalau Maruarar Sirait pasti meminta petunjuk atau arahan dari Jokowi.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Maruarar Sirait Keluar PDIP Demi Ikuti Presiden, Elite Golkar: Pak Jokowi Masih di PDIP
Instagram @maruararsirait
Maruarar Sirait bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden, Jakarta, Oktober 2023.  

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus senior Maruarar Sirait menyatakan alasan dirinya hengkang dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) karena ingin mengikuti langkah politik Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan dari Maruarar Sirait itu diyakini menjadi sinyal kalau saat ini Jokowi sudah bukan lagi menjadi bagian dari PDIP, atau bahkan ada perpecahan di kubu partai berlogo kepala banteng itu.

Merespons hal tersebut, Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid menegaskan, tidak ada kaitannya antara keputusan Maruarar dengan posisi Presiden Jokowi di PDIP.

Dirinya meyakini kalau hingga kini Jokowi masih merupakan kader PDIP.

"Pak Jokowi masih di PDIP. (Keputusan Maruarar) ini tidak serta merta (karena) pak Jokowi tidak di PDIP. Ara, Ara (panggilan Maruarar, red), pak Jokowi, pak Jokowi," kata Meutya kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Meski begitu, saat disinggung soal ada atau tidaknya komunikasi Maruarar kepada Presiden Jokowi sebelum menyatakan hengkang dari PDIP, Meutya mengaku tidak mengetahui secara pasti.

Berita Rekomendasi

Dirinya menduga kalau Maruarar Sirait pasti meminta petunjuk atau arahan dari Jokowi.

"Enggak sih. Wajar kan, beliau memang terbuka menyampaikan akan mengikuti Jokowi, pasti minta arahan pa jokowi," ungkap Meutya.

Baca juga: Respons Puan, Djarot Saiful, hingga Ganjar soal Mundurnya Maruarar Sirait, PDIP Disebut Tetap Solid

Menurut Meutya, yang terpenting adalah keputusan Maruarar itu bisa menjadi sinyal tentang arah dukungan capres-cawapres pada Pilpres 2024. 

Meski begitu, Ketua Komisi I DPR RI itu tidak secara tegas menyatakan apakah Maruarar akan gabung ke TKN Prabowo-Gibran atau tidak.

"Kan kalau gitu sinyalnya udah clear ya. Ke arah dukungannya, tapi apakah akan masuk secara resmi di TKN kita belum tahu, nanti kita akan lihat," kata Meutya.

Sebelumnya, Politikus senior, Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara mengatakan, dirinya akan mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini disampaikan Ara seusai menyatakan mundur dari PDI Perjuangan (PDIP).

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Anies Tak Masalah Ada Suara Dukungan untuk Prabowo saat Dirinya Blusukan di Pasar Ikan Sorong

Sebab, dia menyebut bahwa saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.

"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ujar Ara.

Ara pun mencotohkan beberapa langkah Jokowi membasmi radikalisme hingga berjuang membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport.

"Beliau sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibu kota adanya pemerataan," tuturnya.

"Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," ungkap Ara menambahkan.

Dia menuturkan, dirinya bertemu langsung dengan Wakil Bendahara Umum DPP PDIP, Rudianto Tjen dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto di Kantor DPP PDIP saat berpamitan.

"Sesudah saya berdoa dan berdiskusi dengan orang terdekat, teman-teman terdekat, saya memutuskan untuk pamit dari PDIP hari ini," ungkap Ara.

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat memimpin rapat kerja dengan Komisi I di Nusantara II, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Rapat kerja ini membahas agenda Kesiapan TNI dalam Mendukung Pengamanan Pemilu Tahun 2024 dan Rencana Kontijensi dalam Pengamanan Pemilu Tahun 2024 beserta Dukungan Anggaran.?TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat memimpin rapat kerja dengan Komisi I di Nusantara II, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023). Rapat kerja ini membahas agenda Kesiapan TNI dalam Mendukung Pengamanan Pemilu Tahun 2024 dan Rencana Kontijensi dalam Pengamanan Pemilu Tahun 2024 beserta Dukungan Anggaran.?TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Ara pun mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal, Hasto Kristiyanto.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDIP," ucap Ara.

Baca juga: Pamit dari PDIP, Maruarar Sirait Diprediksi Gabung Kubu Prabowo-Gibran, Ini Kata TKN hingga Djarot

Ara mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai yang besar dan terus memperjuangkan nilai-nilai Pancasila.

"Saya doakan PDIP tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan," ungkapnya.

Hanya saja, Ara tak memberikan jawaban mengenai langkah politik selanjutnya bergabung dengan partai apa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas