Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Bawaslu RI Tersinggung Dengar Kabar Anggota Panwascam Kota Medan Dianiaya Simpatisan Caleg

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengaku tersinggung atas perlakuan yang dialami anggota Panwascam di Kota Medan oleh simpatisan calon anggota DPD

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ketua Bawaslu RI Tersinggung Dengar Kabar Anggota Panwascam Kota Medan Dianiaya Simpatisan Caleg
WARTAKOTA/YULIANTO
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (kedua kiri) di Media Center Bawaslu, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengaku tersinggung atas perlakuan kepada anggota panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di Kota Medan, Sumatera utara yang menjadi korban pengeroyokan saat sedang bertugas.

Rahmat menegaskan pihaknya tidak bisa diperlakukan seperti itu oleh para peserta Pemilu atau siapapun.

Untuk itu, ia menunggu proses hukumnya di kepolisian.

"Kejadian Medan Kota ini Panwascamnya di..Kami tersinggung sekali! Kami nyatakan kepada tim caleg itu. Bawaslu tidak dapat diperlakukan seperti itu oleh para peserta pemilu yang kemudian melakukan itu, atau tim, atau siapapun juga," kata Rahmat Bagja usai Deklarasi Pengawasan Persidangan Pemilu dan Pilkada untuk Peradilan yang Jujur dan Adil digelar di Hotel Arya Duta Jakarta pada Rabu (17/1/2024).

"Nanti kita akan lihat seperti apa prosesnya oleh teman-teman kepolisian," sambung dia.

Bagja mengatakan kejadian tersebut menjadi dasar dari instruksinya kepada jajaran terkait kampanye terbuka yang akan datang.

Baca juga: Bawaslu RI Buka Kemungkinan Periksa Sekda Takalar Terkait Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Berita Rekomendasi

Ia mengaku telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk langsung berkoordinasi dengan kepolisian apabila terjadi pelanggaran saat kampanye terbuka.

Hal tersebut, mengingat pihaknya akan berhadapan dengan massa yang sangat besar dalam kampanye terbuka mendatang.

"Tantangannya, massa. Kita berhadapan dengan massa yang begitu besar. Kami sudah memerintahkan kepada Panwascam, Bawaslu Kabupaten Kota, jika kemudian terjadi pelanggaran, langsung koordinasi dengan polisi. Kenapa? Nggak bisa kejadian-kejadian Medan Kota misalnya," kata dia.

Baca juga: Videotron Anies Disetop Mendadak, Legislator PDIP Soroti Kinerja Bawaslu Daerah

Diberitakan Tribun-Medan.com sebelumnya, anggota panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di Kota Medan Raja Siregar (33) menjadi korban pengeroyokan saat sedang bertugas.

Pengeroyokan diduga dilakukan anggota tim dari salah satu calon DPD RI 2024.

Raja mengatakan penganiayaan tersebut terjadi pada dirinya terjadi di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Baru, pada Sabtu (13/1/2024).

Saat itu, Raja mengaku mendapat informasi adanya kegiatan di salah satu tempat yang dipasangi spanduk satu calon anggota DPD RI, Badikenita Sitepu.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, ia melakukan pengecekkan guna mengkonfirmasi kegiatan tersebut.

"Saya datangi, saya bilang pak izin saya dari Panwascam mau konfirmasi saja kegiatan ini. Mereka jawab, oh di sini tidak ada acara apa-apa," kata Raja saat ditemui di RS Bhayangkara Medan pada Minggu (14/1/2024).

Setelah itu dirinya pun melakukan dokumentasi dengan cara memotret kegiatan tersebut dengan menggunakan handphone sebagai laporannya.

"Mereka tidak terima ngapain dokumentasi hapus itu (kata salah satu pelaku). Pada saat itu saya bilang saya pengawas," kata dia.

Kata dia, saat itu ponselnya pun dirampas dan beberapa orang langsung memitingnya dari belakang.

"Handphone saya diambil sampai sekarang, saya dipiting beberapa orang dan dipukul dari belakang," kata dia.

Ia mengaku saat itu dirinya didatangi Badikenta Sitepu dan menanyakan perihal keberadaannya di sana.

"Tiba-tiba ibu Badikenita datang, katanya dia penanggung jawab di situ. Lalu saya bilang, kalau saya pengawas, lalu ibu (Badikenita) pergi," kata dia.

"Nggak tahu tiba-tiba ibu Badikenita itu pergi, lalu datang timnya miting saya lagi," tuturnya.

Raja mengaku para pelaku yang berjumlah kurang lebih tujuh orang itu pun langsung menghajarnya hingga babak belur.

"Saya dibawa pergi menjauh, lalu ditunjang, dipukul, sampai jatuh ke tanah, dipijak-pijak juga," kata Raja.

Akibat penganiayaan itu, ia mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya dan mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Medan.

Raja juga telah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Medan Baru dan berharap pelaku segera ditangkap.

Buntut kasus penganiayaan tersebut, dua dari empat pelaku berhasil ditangkap kepolisian.

Kedua pelaku yang sudah diamankan yakni Christian Hadi Candra Halawa dan Kshatriya Fernando Sitepu.

Mereka merupakan simpatisan Caleg DPD RI periode 2024 bernama Badikenita Sitepu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas