Gabung TKN Prabowo-Gibran, Khofifah Sampaikan Surat Nonaktif ke PBNU Malam Ini
Khofifah menegaskan malam ini pihaknya akan memasukkan pengajuan nonaktif dari jabatan struktural yang ia emban di PBNU.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mulai resmi masuk Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mulai Minggu (21/1/2024).
Khofifah menegaskan malam ini pihaknya akan memasukkan pengajuan nonaktif dari jabatan struktural yang ia emban di PBNU.
Sebagaimana diketahui, Khofifah adalah salah satu Ketua PBNU.
Baca juga: Fakta Khofifah Mundur dari Ketua Umum Muslimat NU, Ingin Fokus di TKN, Malam Ini Antar Surat ke PBNU
Selain itu, ia juga aktif sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU. Dan sesuai aturan, ia harus noaktif di PBNU ketika bergabung dengan timses salah satu capres-cawapres.
"Besok insya Allah saya baru masuk TKN. Tadi saya bahwa nanti malam saya akan sampaikan surat ke PBNU untuk nonaktif, karena saya kebetulan salah satu ketua PBNU. Jadi mulai besok saya nonaktif," kata Khofifah, Sabtu (20/1/2024) pagi, .
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Khofifah di TKN Prabowo-Gibran masuk sebagai Dewan Pengarah. Selain itu Khofifah juga akan menjadi juru kampanye nasional yang keliling untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Khofifah juga memastikan, bahwa acara Harlah Muslimat NU yang digelar di GBK jauh dari nuansa politik.
Di acara tersebut, tidak ada capres yang diundang. Selain itu juga tidak ada simbol-simbol yang menggiring untuk mendukung salah satu capres tertentu.
"Kalau orang mau menduga, siapa orang yang bisa menutup dugaan-dugaan itu. Apa yang ada di dalam proses ini. Apa ada simbol-simbol, apa ada logo-logo atau apa yang patut diduga," tegasnya.
Terkait acara harlah, Khofifah juga menegaskan kesiapan Muslimat NU mendukung dan menyokong visi Indonesia Emas 2045. Harlah ke-78 Muslimat NU mengambil tema "Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Menguatkan Ketahanan Nasional."
Baca juga: Jawab Tudingan Cak Imin, Khofifah: NU Saya Asli
Menurut Khofifah, perempuan atau seorang ibu memiliki peran yang sangat besar, karena menjadi pilar penting dalam membangun keluarga yang berkualitas dan menjadi sosok penentu atas pertumbuhan perkembangan anak-anak, baik fisik, mental maupun spiritual.
"Inilah yang menjadi spirit dalam Harlah Muslimat NU ke-78 kali ini. Membangun ketahanan keluarga untuk Menguatkan Ketahanan Nasional," ungkapnya.
Khofifah mengatakan, pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persennya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30 persen merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.
Maka dari itu, lanjut Khofifah, Muslimat NU yang memiliki jumlah anggota hingga 30 juta orang terus berfokus pada upaya peningkatan kualitas keluarga melalui kaum ibu sehingga mampu menghasilkan generasi yang juga berkualitas, sehat, kuat dan tangguh.
Keluarga, lanjut Khofifah, merupakan bangunan terkecil dalam masyarakat. Dari masyarakat tersusunlah suatu negara dan bangsa.
Baca juga: Di depan Jokowi, Khofifah Pamer Program Ibu Asuh untuk Turunkan Stunting
Apabila keluarga baik, maka masyarakat menjadi baik, dari masyarakat yang baik lahirlah bangsa yang baik.
"Dengan kata lain, institusi keluarga adalah sarana awal pembinaan pembangunan manusia yang seutuhnya. Oleh karena itu, pembangunan keluarga yang kokoh dan tangguh, merupakan kebutuhan mendasar suatu negara," terangnya.
Penulis: Fatimatuz Zahro
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Malam Ini Khofifah Sampaikan Surat Nonaktif ke PBNU, Mulai Besok Resmi Masuk TKN Prabowo-Gibran