Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Jabarkan Makna Filosofis 3 Nilai Hubungan Manusia dengan Tuhan, Antarsesama dan Alam

Pada sesi pembuka Debat Cawapres, Mahfud menyatakan, di Pulau Bali dikenal Tri Hita Karana, yang merupakan filosofi Hindu.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Mahfud MD Jabarkan Makna Filosofis 3 Nilai Hubungan Manusia dengan Tuhan, Antarsesama dan Alam
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD memberi paparan saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD mengungkapkan, ada tiga hal yang harus diperhatikan pada debat Keempat Pilpres 2024, yaitu Tuhan, Manusia, dan Alam.

Pada sesi pembuka Debat Cawapres, Mahfud menyatakan, di Pulau Bali dikenal Tri Hita Karana, yang merupakan filosofi Hindu.

Baca juga: Strategi Mahfud MD Pulihkan Hak Masyarakat Adat: Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat

Hakikat ajaran Tri Hita Karana menekankan pada tiga hubungan manusia pada kehidupan di dunia ini.

Ketiga hubungan itu mencakup, hubungan antarsesama manusia, hubungan manusia dengan alam sekitar, dan hubungan manusia dengan Tuhan, yang saling terkait satu sama lain.

“Setiap hubungan memiliki pedoman hidup untuk menghargai sesama aspek sekelilingnya,” kata Mahfud.

Baca juga: Strategi Mahfud MD Pulihkan Hak Masyarakat Adat: Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat

Sementara itu, filosofi Tri Tangtu pada tataran masyarakat Sunda di Jawa Barat, berarti tiga ketentuan hidup yang berlaku.

Berpedoman pada tiga hal yang pasti, yakni Batara Tunggal yang terdiri atas Batara Keresa, Batara Kawasa, dan Batara Bima Karana.

Berita Rekomendasi

“Dalam pandangan hidup orang Sunda, mereka tidak mengandalkan keyakinan hidupnya itu pada kekuatan diri sendiri, melainkan pada kuasa yang lebih besar, yaitu Penguasa Tertinggi, sumber, dan tujuan dari segalanya,” jelas Mahfud.

Menurut Mahfud, berdasarkan kearifan lokal bangsa Indonesia, sejak masa lalu sudah terbiasa melakukan langkah-langkah konkret untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas