Sorotan AMIN dan Kubu Ganjar-Mahfud soal Penampilan Gibran dalam Debat Cawapres Kedua
AMIN dan kubu Ganjar-Mahfud memberikan sorotannya terkait penampilan Gibran saat debat cawapres yang dinilai menyerang.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
“Saya bukan tidak mau menjawab dengan benar, tapi dia tidak mengerti konsep itu sehingga dibilang lho kok lain. Sehingga saya bilang ke moderator udah lah kembalikan moderator saja, ini nggak bisa dilanjutkan debat begini.”
“Karena masalahanya sudah dijawab, lalu dibilang belum dijawab, kan itu hanya gimik saja,” tandas Mahfud.
Cak Imin Puji Mahfud soal Debat, tapi Tak Lakukan ke Gibran
Cak Imin pun memuji penampilan Mahfud saat debat cawapres tadi malam.
Dia menilai Mahfud telah menjadi lawan debat sekaligus teman berpikir selama debat berlangsung.
“Saya berterimakasih kepada Profesor Mahfud yang telah menjadi lawan debat, sebab lawan debat itu teman berfikir, mencari solusi, mengadu argumen untuk mencari jalan terbaik buat bangsa kita,” ujarnya dalam konferensi pers seusai debat.
Ketika ditanya wartawan soal tidak berterima kasih kepada Gibran, dia tidak menjelaskan secara gamblang.
Baca juga: Dianggap Tampil Menyerang Saat Debat, Begini Tanggapan Gibran
Dia hanya mengatakan Mahfud adalah rekan debat yang produktif.
“Pak Mahfud telah menjadi teman debat yang produktif, yang menjaga kewibawaan debat kita malam ini. Sehingga punya masa depan yang lebih baik buat visi kita,” katanya.
Kendati demikian, Cak Imin mengatakan debat cawapres itu harus dilihat sebagai wujud keseriusan dalam menata bangsa dan negara.
Oleh karena itu, sambungnya, haram hukumnya jika dia harus terjebak dalam gimik-gimik.
“Debat ini adalah keseriusan kita untuk menata bangsa. Kegagalan seluruh pembangunan kita hari ini, kita selalu terjebak pada gimik-gimik yang tidak pernah membawa pada perbaikan.”
“Kita harus pada substansi dari pembangunan kita, sehingga gimik-gimik bagi saya itu membahayakan keberlangsungan visi dan misi kita,” katanya.
Anies: Kalau Substansi Kuat, Nggak Perlu Atraksi