Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badko HMI Jabodetabeka-Banten: Pemuda dan Mahasiswa Bisa Jadi 'Pendingin' di Pemilu

Dilakukan sosialisasi sekaligus menggaungkan narasi Pemilu damai, tanpa hoaks dan provokasi.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Badko HMI Jabodetabeka-Banten: Pemuda dan Mahasiswa Bisa Jadi 'Pendingin' di Pemilu
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Mural menyambut Pemilihan Umum 2024 digambar di tembok pembatas di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten, M. Adhiya Muzakki mengajak seluruh stakeholder masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa untuk menjadi penengah sekaligus pendingin di Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Adhiya, Pemilu yang akan berlangsung pada 14 Februari mendatang tensinya kian panas antar pendukung masing masing capres dan cawapres. Antar pendukung saling serang menyerang satu sama lain, bahkan fitnah saling bermunculan di media massa dan media sosial.

"Mendekati Pemilu, tensinya makin panas. Saling serang dan saling fitnah di media sosial. Ini yang membuat kita khawatir," ujar Adhiya di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Apakah Presiden Harus Netral dalam Pemilu? Ini Penjelasan dan Pasalnya

Adhiya menilai, fenomena itu terjadi lantaran masyarakat kita masih minim literasi dan cenderung mudah termakan hoaks. Adhiya beserta pihaknya tak ingin, pesta demokrasi ini dinodai dengan perpecahan dan kerusuhan.

Karenanya, Adhiya meminta kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa sebagai kaum terdidik untuk menjadi penengah sekaligus pendingin di tengah panasnya tensi Pemilu ini.

"Kita, mahasiswa dan pemuda harus menjadi penengah sekaligus pendingin di tengah panasnya tensi Pemilu," imbuh Adhiya.

Berita Rekomendasi

Oleh sebab itu, ia beserta pihaknya akan mensosialisasikan sekaligus menggaungkan narasi Pemilu damai, tanpa hoaks dan provokasi. Bagi Adhiya, persatuan lebih penting di atas apapun.

"Jangan sampai persatuan kita terpecah belah hanya karena hajat 5 tahun sekali," tegasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa Pemilu adalah pesta demokrasi. Sebagaimana pesta pada umumnya, semua masyarakat harus senang, gembira, dan bahagia.

"Masa orang pesta rusuh. Harus senang, gembira, dan bahagia dong," pungka Adhiya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas