Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usulan untuk Debat Terakhir Pilpres 2024: Digelar Tanpa Penonton, Debat Bisa Saling Potong

Berikut rangkuman usulan untuk pelaksanaan debat capres terakhir Pilpres 2024 akan digelar pada Minggu (4/2/2024).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Usulan untuk Debat Terakhir Pilpres 2024: Digelar Tanpa Penonton, Debat Bisa Saling Potong
TIMNAS Amin/TIMNAS Amin
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar saat mengikuti Debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan. Minggu (7/1/2024). Berikut rangkuman usulan untuk pelaksanaan debat capres terakhir Pilpres 2024 akan digelar pada Minggu (4/2/2024). Di antaranya ada usulan dari capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo yang menginginkan debat terakhir Pilpres 2024 diperbolehkan untuk saling memotong pernyataan, layaknya debat yang sesungguhnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Debat capres kelima atau debat capres terakhir Pilpres 2024 akan digelar pada Minggu (4/2/2024) mendatang.

Beragam usulan untuk pelaksanaan debat capres terakhir pun bermunculan, demi kelangsungan acara debat yang lebih baik lagi.

Di antaranya ada usulan dari capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo.

Ganjar menginginkan debat terakhir Pilpres 2024 diperbolehkan untuk saling memotong pernyataan, layaknya debat yang sesungguhnya.

Kemudian ada usulan dari Bawaslu agar pelaksanaan debat capres digelar tanpa suporter karena dinilai menganggu jalannya acara.

Berikut rangkuman usulan untuk pelaksanaan debat capres terakhir Pilpres 2024 akan digelar pada Minggu (4/2/2024):

Ganjar Usul Debat Bisa Saling Potong agar Menarik

Berita Rekomendasi

Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo berharap debat peserta Pilpres 2024 terakhir tidak menggunakan format tanya jawab. Menurutnya debat yang bisa saling sanggah justru akan menarik.

Hal itu Ganjar sampaikan kepada awak media di Kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).

"Mungkin baik juga sih debatnya bukan tanya jawab. Betul-betul debat, beradu saling potong, itu akan menarik," ujar Ganjar.

Jika format debat dilakukan seperti yang diharapkan oleh Ganjar, maka menurutnya masyarakat sebagai pemilih bisa mendapatkan preferensi masing-masing.

"Dan kalau itu iya, maka orang akan melihat dari sisi kapasitas dari masing-masing sehingga masyarakat mendapatkan preferensi-preferensi yang bagus," tuturnya.

Baca juga: Beda Respons Jokowi saat Diminta Komentari Debat Prabowo dan Gibran, Kini Tak Mau Lagi Menilai

"Sehingga problem-problem bangsa ini bisa diselesaikan dengan baik dari kacamata masing-masing kandidat dan dinilai oleh calon pemilih," tambahnya.

Sebagai informasi, telah berlangsung 4 kali debat Pilpres 2024 dengan tak menggunakan format saling sanggah.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI selalu penyelenggara menegaskan pihaknya sudah menyusun debat secara optimal.

Baca juga: KPU Bakal Rapatkan Soal Usulan Debat Capres Terakhir Digelar Tanpa Penonton

“Apa yang sudah kami susun, kami rasa sudah optimal. Untuk format, alur, segmen, termasuk waktu, tidak mengalami perubahan,” kata anggota KPU RI August Mellaz di kantornya, Rabu (10/1/2024).

“Kalau ada pihak-pihak lain yang berkeberatan atau mengusulkan format lain, silakan dilakukan, tapi KPU posisinya di situ,” sambungnya.

Ia juga menambahkan, format debat merupakan bagian yang sudah KPU susun bersama-sama tim pasangan calon. Format yang sudah berjalan ini disebut Mellaz mengakomodasi masukan dari banyak pihak dalam rapat.

Baca juga: Timnas AMIN Tak Masalah Jika KPU Gelar Debat Pilpres Terakhir Tanpa Penonton

Bawaslu Nilai Penonton Debat Bising dan Cenderung Mengganggu

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menilai penonton debat cawapres pada Minggu (21/1/2024) lalu terlalu bising.

Hal itu menjadi catatan dari Bawaslu untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI selaku lembaga penyelenggara.

Bahkan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja juga mempertanyakan apakah kehadiran tim pendukung di sekitar arena debat diperlukan atau tidak.

Mengingat debat itu sendiri sudah ditayangkan secara langsung oleh stasiun televisi.

“Catatannya noise saja. Suporter-nya terlalu noise, bahkan cenderung mengganggu,” kata Bagja di kantornya, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Catatan Bawaslu untuk KPU soal Debat: Penonton Debat Bising dan Cenderung Mengganggu

“Kan sudah diliput TV, kehadiran suporter apakah perlu jadinya kan?” tambah dia.

Pria kelahiran Medan ini mengakui debat cawapres kedua memang memanas. Namun, ia menegaskan pendukung seharusnya tidak banyak berkomentar sehingga bisa mengganggu jalannya debat.

“Kemarin moderatornya sudah mengingatkan dan teman-teman KPU juga sudah mengingatkan kepada supporter yang kemudian dia tidak boleh berkomentar. Sudah berapa kali kami melihat supporter itu berkomentar pada saat capres dan cawapres berdebat,” tutur Bagja.

“Oleh sebab itu, itu kan mengganggu. Yang kita pengin kan perdebatannya, bukan sahut menyahut supporter,” pungkasnya.

Baca juga: Gibran: Dua Kali Debat Saya Mengulangi Hilirisasi, Ada yang Ketawa dari Sebelah Menyepelekan

Perludem Minta KPU Kurangi Jumlah Pendukung Saat Debat Capres-Cawapres

Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai sebaiknya KPU mengurangi jumlah pendukung yang hadir dalam debat capres-cawapres.

Titi menilai aksi yang dibuat oleh para pendukung saat debat berlangsung, seperti penonton konser.

Menurut Titi, aksi pendukung ini dapat membuat jalannya debat terganggu.

"Sebaiknya peserta debat yang seperti penonton konser itu dikurangi jumlahnya, tidak relevan, mengganggu dan mengurangi kredibilitas debat," ujar Titi di Kantor KemenPPPA, Jakarta, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Pegiat Hak Sipil Kritik Penampilan Gibran di Debat Cawapres: Tak Paham Terminologi

Dirinya mengaku telah mengingatkan agar para pendukung dibatasi hanya sebanyak 10 orang saja.

Langkah ini, menurut Titi, perlu dilakukan agar proses debat berjalan tanpa gangguan.

"Sejak awal kami mengingatkan mestinya pendukung maksimal membawa 10 orang saja," tutur Titi.

Aksi para pendukung yang membuat keramaian saa debat, menurut Titi, hanya akan mengurangi kredibilitas debat dan para calon.

Baca juga: WALHI Sayangkan Isu Perdagangan Karbon tak Diulas Lengkap Saat Debat Cawapres

"Jadi penampilan para pendukung yang seperti pendukung konser justru malah mengurangi iya, tadi kredibilitas debat itu sendiri dan juga marwah para calon," pungkas Titi.

Sebagai informasi debat kelima Pilpres 2024, akan digelar pada Minggu (4/2/2024).

Peserta dari debat kelima ini adalah para capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Dalam debat capres kelima, tema yang diusung adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, inklusi.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi/Mario Christian Sumampow)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas