FX Rudy Bicara Tentang Hak Angket dan Hubungan Gibran dengan Wakil Wali Kota Solo Tak Lagi Harmonis
Setelah ada desakan dari PDIP Solo, kini berhembus wacana DPRD Kota Solo akan menggunakan hak angket.
Editor: Erik S
"Kalau udah jalan itu ada post-majoring apa ini ndak ada apa-apa. Itulah yang dianggap fraksi PDI Perjuangan mengganggu pelayanan masyarakat,” imbuhnya.
Ada pun FX Rudy meyakini apabila fraksi PDIP DPRD Solo mengajukan hak angket itu pun dengan berbagai pertimbangan.
"Kalau fraksi PDIP menyampaikan seperti itu atau fraksi lain berarti proses pelayanan agak terganggu karena sering ditinggal cuti. Perda yang belum ada perwalinya ditunggu banyak pihak ini kan mengganggu," jelas dia.
Baca juga: Sederet Pembelaan Kubu TKN Prabowo-Gibran setelah Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Memihak
"Silakan aja kita punya 30 kursi kalau mengusulkan hak angket pasti ada pertimbangan,” tambahnya.
Menurutnya, meski Gibran diusung oleh PDI Perjuangan saat menjabat Wali Kota Solo, keanggotaannya telah gugur semenjak ia mencalonkan diri melalui partai lain.
Dengan demikian tidak ada keterikatan untuk tidak mengeluarkan hak angket.
“Dia deklarasi dari partai lain kok kader dari mana," jelas dia.
"Kader itu patuh dengan AD ART dan aturan lain,” imbuhnya.
Hubungan tidak harmonis dengan wakil
FX Rudy mengatakan hubungan Gibran dan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa sudah tidak lagi harmonis semenjak pecah kongsi di Pemilu 2024.
“Lah kalau pecah kongsi saya jamin pasti," ucap dia, Sabtu (20/1/2024).
Perpecahan kongsi yang dimaksud FX Rudy, yakni setelah keputusan politik Gibran yang kemudian maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilu 2024.
Gibran tidak maju dari PDIP.
Baca juga: Kubu Prabowo-Gibran Ikut Ngomong soal Pernyataan Presiden Jokowi: Karena Dikaitkannya ke Kami
Dia memilih menjadi tandem Prabowo Subianto melalui Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pasangan calon tersebut diusung gabungan partai parleman Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.