Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi: Saya Menghargai Niat Pak Mahfud Mundur

Mahfud MD menyatakan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju, merespons itu Presiden Jokowi menghargai karena itu hak

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Jokowi: Saya Menghargai Niat Pak Mahfud Mundur
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan respon soal acungan dua jari dari mobil Kepresidenan saat kunjungan kerja di Salatiga, Jawa Tengah, Senin 22 Januari 2024. Mahfud MD menyatakan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju, merespons itu Presiden Jokowi menghargai karena itu hak 

Wakil Ketua Umum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Andi Gani Nena Wea mengatakan rencana Mahfud dari jabatannya Menko Polhukam itu telah didiskusikan dengan Ganjar dan para ketua umum partai politik pengusung. Andi mengatakan Mahfud berkomitmen menghindari penggunaan fasilitas negara dalam berkampanye.

"Tentu sudah didiskusikan (rencana mundur)," kata Andi, Rabu (24/1).

"Pak Mahfud sangat berkomitmen menghindari penggunaan pengaruh jabatan dan fasilitas negara karena beliau menjabat Menko Polhukam sekaligus cawapres," sambungnya.

Andi mengatakan pihaknya menghargai keputusan Mahfud itu. Andi menuturkan Mahfud akan bertemu dengan Presiden Jokowi terlebih dulu sebelum memutuskan mundur.

"Pak Mahfud hanya menunggu saat yang tepat dan beliau ingin bertemu Presiden Jokowi sebelum mengundurkan diri," jelasnya.

Baca juga: Pengamat: Rencana Mundurnya Mahfud MD Bentuk Mosi Tidak Percaya dan Pukulan Telak ke Jokowi

Terpisah, capres nomor urut 01 Anies Baswedan mengatakan akan menghormati keputusan Mahfud itu.

"Monggo saja itu sih keputusan. Kita hormati saja keputusannya ya," kata Anies di sela pertemuannya dengan Sri Sultan d Kantor Gubernur DIY, Yogyakarta, Rabu (24/1).

Berita Rekomendasi

Hal senada dikatakan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Ia mengaku menghargai keputusan Mahfud itu.

"Ya monggo, kami hargai keputusan beliau, ya," kata Gibran di sela-sela kunjungannya di Ponpes Al-Kahfi Somalangu, Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen, Rabu (24/1).

Di sisi lain Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman mengatakan pihaknya justru mempertanyakan sikap Mahfud itu.

"Kalau menurut kami, mundur enggak mundur sebagai menteri itu kan enggak diatur di undang-undang," ujar dia saat.

Menurut dia, undang-undang memperbolehkan menteri aktif maju sebagai capres atau cawapres. Bila Mahfud beranggapan mundur dari kabinet nilainya lebih positif daripada tidak mundur, Habiburokhman mengatakan rakyat akan mempertanyakan sikap itu.

"Apa yang beliau praktikkan 72 hari kemarin, sejak 13 November (2023) sampai hari ini, hari ke-72, statusnya rangkap sebagai menteri aktif sebagai cawapres," tutur dia.

Baca juga: Mantap Mundur dari Posisi Menko Polhukam, Mahfud MD Mengaku Sudah 3 Bulan Tak Pakai Fasilitas Negara

Habiburokhman menambahkan, jika besok atau sampai pekan depan belum mundur juga, Mahfud makin banyak mengisi hari dengan sesuatu yang negatif.

"Padahal kampanye ini tinggal 22 hari lagi," kata dia.

Habiburokhman mengatakan sudah banyak hari dijalani Mahfud dengan rangkap status. Dia mempertanyakan mengapa Mahfud baru bicara sekarang, ketika pemilu sudah berjalan 75 persen.

"Silakan saja Pak Mahfud menjawab dan nanti rakyat akan menilai," ucap dia.(tribun network/fik/frs/rhm/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas