Profil Stefanus Gusma, Hengkang dari PDIP dan Tak Dukung Ganjar-Mahfud, Loyalis Jokowi dan Gibran
Stefanus Gusma memutuskan mundur dari PDIP, dan tak ingin mendukung Ganjar-Mahfud, namun pilih dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Inilah profil Stefanus Gusma, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mundur dari partai lantaran mendukung pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Gusma mengakui keputusan tak lagi mendukung Paslon nomor urut satu, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 atas nama pribadi.
Dirinya yang juga merupakan Ketua Umum Pemuda Katolik (PK), menyebut keputusan itu juga tidak berasal dari organisasi tersebut.
Lantas, siapakah sosok Stefanus Gusma? Berikut profil serta sepak terjangnya.
Gusma bergabung dengan PDIP sejak 2012, dimana saat itu dia diajak dan dimentori langsung oleh Maruarar Sirait.
Sebelumnya, Maruarar lebih dulu hengkang dari PDIP lantaran mendukung Paslon nomor urut dua.
Diketahui, Gusma merupakan relawan atau loyalis Joko Widodo (Jokowi).
Tepatnya, sejak Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo hingga saat ini, Gusma juga seorang loyalis Gibran.
"Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran saat maju Wali Kota Solo," jelas Gusma, Sabtu (27/1/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Riwayat Organisasi dan Pendidikan
Pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur, pada 17 Mei 1984, ini pernah menjabat sebagai Presidium Pendidikan dan Kaderisasi Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St Thomas Aquinas Periode 2006-2009.
Kemudian, Kongres dan Sidang MPA PMKRI di Denpasar menetapkan Gusma sebagai Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI St Thomas Aquinas Periode 2009-2011.
Baca juga: TKN Ungkap Temuan Dugaan Rencana Perusakan Surat Suara Prabowo-Gibran di Jawa Tengah
Pasca PMKRI, dirinya dan rekan-rekannya mendeklarasikan Suluh Nusantara, sebuah lembaga kajian kebangsaan, pada Mei 2012, dikutip dari stefanusgusma.wordpress.com.
Lantas, Gusma terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PP Pemuda Katolik periode 2022-2024.
Ia direkomendasikan dan didukung oleh 30 Komisariat Daerah (Komda) definitif dari total 31 Komda seluruh Indonesia menggantikan Karolin Margret Natasa, Ketua Umum periode 2015-2018 dan 2018-2021, dilansir Pos-Kupang.com.
Dalam rangka membawa organisasi Pemuda Katolik untuk berkiprah lebih sungguh dalam kehidupan sosial politik dan kebangsaan, Gusma mengusung tagline Pemuda Katolik Reborn and Grow Further.
Berikut riwayat pendidikan Gusma:
- SD MARSUDIRINI SURAKARTA 1996
- SMPN 5 SRAGEN 1999
- SMAN 1 SRAGEN 2002
- FAK. EKONOMI UNIV SEBELAS MARET SURAKARTA 2006
- STIE ADHY NIAGA BEKASI 2012
Alasan Dukung Prabowo-Gibran
Gusma mengatakan, keputusannya beralih ke Prabowo-Gibran semakin mantap usai Prabowo silaturahmi ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No. 10 Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).
Selain itu, Gusma menjelaskan alasan pengunduruan dirinya berkaitan adanya perbedaan pandangan dengan PDIP perihal Pilpres 2024.
Baca juga: Prabowo-Gibran Kirab Kebangsaan di Kandang Banteng, Ini Daftar Tokoh yang Ikut Mendampingi
"Pertimbangan saya pamit karena telah berbeda dengan partai soal Pilpres 2024. Saya rasa logis dan etisnya demikian," tuturnya, Sabtu.
“Iya, saya sudah pamit. Saya sudah sampaikan permohonan maaf, ucapan terima kasih, dan sudah pamit dengan senior-senior saya di partai."
"Sempat mengirim text WA, dan saya juga membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus Badiklatpus," lanjut dia.
Sebagian artikel telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Setelah Maruarar Sirait, Giliran Ketum Pemuda Katolik Keluar dari PDIP dan Dukung Prabowo-Gibran
Sebagian artikel telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Terpilih Jadi Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma Bawa Tujuh Program Strategis
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Wartakotalive.com/Elga Hikari Putra) (Pos-Kupang.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.