Isu Lingkungan Jadi Faktor Kunci Pemilih Muda
Juru Bicara tim Pemenangan ketiga Pasangan Capres-Cawapres yang hadir dalam acara Festival Pemilu belum dapat menjawab keresahan para pemilih muda.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para Juru Bicara tim Pemenangan ketiga Pasangan Capres dan Cawapres yang hadir dalam acara Festival Pemilu belum dapat menjawab keresahan para pemilih muda terkait isu lingkungan.
Acara yang diinisiasi Bijak Memilih dan didukung pilahpilih.id ini dihadiri ribuan calon pemilih muda dan pemula, serta perwakilan KPU dan 18 partai politik yang akan mengikuti Pemilu 2024.
"Para perwakilan tidak ada yang menyebutkan spesifik jumlah target bauran energi. Mereka hanya bilang transisi energi dari batu bara menjadi energi terbarukan sebagai salah satu prioritas. Normatif saja, tanpa ambisi yang jelas," tegas EF. Mutia, Pemimpin Inisiatif PilahPilih, Senin (29/1/2024).
Mutia juga menyayangkan permasalahan batu bara tidak dibahas dalam kesempatan tersebut.
Misalnya saja, tidak ada pembahasan mengenai rencana pensiun pembangkit listrik tenaga uap batu bara (PLTU) sebagai salah satu penyumbang emisi terbesar.
Padahal, 1.035 pemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih.
Hal ini terungkap dalam survei digital yang dilakukan oleh pilahpilih.
Menanggapi pertanyaan pemilih muda tentang transisi energi, Tom Lembong Co-captain dari paslon nomor urut 1 menyatakan bahwa pihaknya memberi tempat bagi transisi energi pembangkit listrik berbahan bakar fosil ke energi baru terbarukan.
“Utamakan geotermal karena cadangan kita luar biasa 30.000 gigawatt. Dimana yang terpasang baru 1.200 gigawatt, bagaimana caranya? Dengan menanggung renteng resiko dari eksplorasi. Karena resiko eksplorasi ini tinggi, tidak bisa cuma diserahkan ke swasta. Pemerintah harus memberi jaminan, selain itu juga tenaga surya kita yang luar
biasa dan biomassa," ujarnya.