Sindir Lawan Debat, Cak Imin: Jangan Minta Tolong Orang Lain Untuk Bantah Pendapat Saya
Cak Imin sempat terlibat silang pendapat dengan cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, berkait hilirisasi tambang.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku heran pernyataanya saat debat calon wakil presiden (cawapres) lalu justru dibalas sosok lain dan bukan disanggah oleh lawan debatnya.
Padahal kata dia, seharusnya yang menjawab pernyataanya saat debat adalah cawapres yang menjadi lawan bicaranya saat itu.
"Yang debat siapa, yang bantah orang lain. Kalau kamu yang debat sama saya ya kamu yang harus bantah," kata Cak Imin saat menyampaikan orasinya dalam deklarasi
Cak Imin pun sampai menyatakan bahwa sosok cawapres yang ia maksud malah meminta tolong kepada orang lain.
Bahkan ia juga berkelakar lawan debatnya yang dirinya sebut pemuda itu hanya berlindung di ketiak sosok lain yang dia istilahkan sebagai 'opa-opa'.
"Jangan minta tolong orang lain untuk membantah pendapat saya, jangan pernah ngaku pemuda kalau kamu bersembunyi di balik para ketiak opa-opa yang lain," ucapnya.
Meski tak merinci siapa sosok-sosok yang ia maksud namun pada saat debat cawapres kedua, Cak Imin sempat terlibat silang pendapat dengan cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, khususnya terkait hilirisasi tambang yang dinilainya ugal-ugalan.
Direspons Luhut
Pernyataan Cak Imin itu pun sontak direspon oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan ingin mengundang calon wakil presiden (cawapres) nomor 1 itu untuk mengunjungi Weda bay, Morowali.
"Saya sebenarnya ingin mengundang Muhaimin berkunjung ke Weda Bay, Morowali untuk melihat sendiri. Seeing is believing," kata Luhut dalam Instagramnya, dikutip Kamis (25/1/2024).
Luhut bilang, pernyataan Gus Imin itu membohongi publik.
Dia menilai hal tersebut tidak baik ditonjolkan terlebih Gus Imin ini sebagai calon wakil presiden.
"Daripada anda berbohong kepada publik yang menurut saya tuh karakter yang enggak bagus, untuk mencapai satu posisi, anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," jelasnya.