Beda Kepentingan, Pengamat Yakini Prabowo dan Gibran Tak Akan Ikut Jejak Mahfud MD
Pengamat politik Ujang Komaruddin meyakini Prabowo dan Gibran tak akan ikut jejak Mahfud MD, mundur dari jabatannya di pemerintahan.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin meyakini Prabowo dan Gibran tak akan ikut jejak Mahfud MD, mundur dari jabatannya di pemerintahan.
Diketahui Mahfud MD belum lama ini mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).
Mundurnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu untuk menghindari konflik kepentingan antara jabatan Menko Polhukam dan status cawapres.
"Soal mundurnya Mahfud MD dari Menko Polhukam akan membuat Prabowo dan Gibran melakukan hal yang serupa, saya rasa tidak. Karena beda kubu, beda permainan, beda strategi," kata Ujang dihubungi Sabtu (3/2/2024).
Ujang menilai mundurnya Mahfud MD dari Menko Polhukam karena ingin mengkritisi hukum di pemerintahan saat ini.
"Sementara dia sendiri masih Menko Polhukam. Maka terjadi konflik kepentingan," sambungnya.
Baca juga: Tak Lagi Jadi Anak Buah Jokowi, Mahfud MD: Lebih Plong, Saya Leluasa Bergerak
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review melanjutkan bahwa Mahfud MD ingin leluasa mengkritisi pemerintah ketika jadi cawapres.
"Ketika jadi Menko Polhukam jadi lucu kalau mengkritisi, jadi jeruk makan jeruk, mengkritisi diri sendiri, maka dia mundur," terangnya.
Sementara itu kata Ujang bahwa Prabowo dan Gibran merupakan bagian dari keberlanjutan Jokowi, tidak mengkritisi Jokowi.
"Bahkan mereka melanjutkan kepemimpinan Jokowi. Jadi tidak akan mundur, beda kasus, beda kepentingannya," tegasnya.